Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mengaku tidak bisa menampung keluhan pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terkait kebijakan pembatasan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang disebut-sebut telah menggerus omzet bisnis SPBU.

"Pertamina ini kan juga pelaksana daripada keputusan pemerintah," ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mudakir kepada wartawan, Jumat (15/8).

Ali menuturkan, lebih baik jika keluhan atau saran dari pengusaha SPBU langsung disampaikan ke Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).

"Teman-teman sebaiknya menyampaikan aspirasinya ke Hiswana Migas," ujar Ali.

Nantinya semua keluhan para pengusaha SPBU akan disampaikan Hiswana Migas secara langsung ke pemerintah.

"Mekanismenya ada, wadah yang bisa menyampaikan aspirasinya ada," tutur Ali.

Disinggung soal evaluasi kebijakan pembatasan BBM, Ali menjelaskan pihaknya baru mendapatkan bisa melihat dampak dan manfaatnya setelah satu bulan diimplementasikan.

"Kami akan evaluasi dalam satu bulan. Dari data yang ada belum menunjukkan pola yang bisa ambil kesimpulan," tandasnya.