Pertamina sebut kenaikan harga sukses tekan konsumsi BBM
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mengklaim penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tahun lalu di bawah target. Sesuai data hingga 31 Desember 2013, premium dan solar subsidi terserap 46,25 juta kiloliter (KL). Jumlah itu 3,5 persen lebih rendah dari pagu sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).
Seandainya mengikuti pagu awalpun, alokasi BBM itu tetap tidak jebol. "Kuota BBM subsidi (tahun lalu) semula 47 juta kl, kemudian ditetapkan dalam APBN-P 2013 menjadi 47,89 juta kl," kata VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (13/2).
Jika dibedah lebih detail, maka penyaluran premium bersubsidi sebesar 29,2 juta kl, lebih rendah 4,9 persen dari jatah yang dipatok BPH Migas. Sedangkan kerosin alias minyak tanah tersalurkan 1,1 juta kl, lebih rendah 7,59 persen dari target, demikian pula solar sebesar 15,8 juta, kurang 0,24 persen dari kuota.
Ali mengakui ada beberapa daerah butuh pasokan solar lebih dari kuota. Tapi itu bisa dikompensasi dari kelebihan wilayah lain.
"Secara umum BBM bersubsidi di bawah kuota. Untuk solar, dari 33 provinsi, 13 provinsi mengalami sedikit over kuota, selebihnya di bawah kuota," tuturnya.
Dia mengklaim, penyebab utama penurunan penyaluran premium karena terjadi kenaikan harga BBM pada Juli tahun lalu. Permintaan langsung anjlok dari rata-rata 80.645 kl per hari, menjadi hanya 76.386 kl di seluruh Indonesia.
Kendati demikian, Ali menilai belum tentu penurunan konsumsi BBM itu akan berlangsung lama. Alasannya, tren tiga tahun terakhir menunjukkan justru permintaan bahan bakar subsidi terus meningkat.
"Dalam enam tahun terakhir, premium rata-rata tumbuh 8,5 persen per tahun, solar tumbuh 6,2 persen," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaStok Pertalite saat Lebaran Aman, Pertamina Minta Masyarakat Jangan Ketergantungan BBM Subsidi
Angka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca Selengkapnya