Pertamina sebut kelangkaan BBM karena kepanikan masyarakat
Merdeka.com - Pertamina menyatakan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini disebabkan oleh kepanikan masyarakat pada program pembatasan pemerintah. Oleh karena itu, mulai hari ini, Pertamina akan menormalkan pasokan dan mencabut pembatasan.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, mengatakan keputusan pencabutan pembatasan BBM merupakan arahan pemerintah. Pemerintah menjamin akan bertanggung jawab jika kuota BBM melonjak dan jebol.
"Saya dipanggil (menko perekonomian) CT, disampaikan arahan secara lisan concern pemerintah. (Pertamina) Diminta untuk hentikan pengiritan. Kemudian saya lapor, menurut perhitungan, kuota tidak akan cukup. Itu tanggung jawab pemerintah kata CT. Pemerintah akan ambil solusi," ujarnya saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (27/8).
Pemerintah, menurutnya, juga meyakinkan Pertamina bahwa tidak akan mangkir pembayaran kelebihan kuota. CT sendiri akan menugasi menteri keuangan untuk mengalokasikan dana.
"Kata CT tidak, nanti saya (CT) sampaikan ke menkeu. Kebijakan ini tidak akan merugikan Pertamina kata CT," ungkapnya.
Meluasnya kelangkaan BBM, lanjutnya, disebabkan kepanikan masyarakat ini berefek berantai. Guna mencegahnya, maka dia mengaku pemerintah segera bergerak mengeluarkan kebijakan normalisasi ini.
Hanung menambahkan penekanan pemerintah saat ini ialah lebih pada menjaga distribusi BBM subsidi. Masyarakat tidak boleh membeli BBM menggunakan jerigen, pembelian berlebihan hingga melarang penjualan secara eceran.
Maka dari itu, pihaknya mengajak pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah daerah, kepolisian, dan BPH Migas untuk mengawasi proses distribusi.
"Semua bertanggung jawab, ada di UU Migas.
Karena Pertamina repot, sulit lakukan pengawasan karena banyak hal yang terjadi di lapangan," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPada cuti lebaran tahun ini Pertamina juga menyiagakan Call Center 135 yang bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan BBM mendadak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca Selengkapnya