Pertamina kesal kisruh elpiji 12 Kg dicampuri unsur politik
Merdeka.com - Polemik kenaikan harga elpiji 12 Kilogram belum lama ini ternyata meninggalkan kesan tersendiri bagi PT Pertamina. Sebagai perusahaan BUMN, Pertamina merasa ditekan secara politik oleh beberapa pihak. Dari campur tangan politik tersebut akhirnya kenaikan elpiji 12 Kilogram direvisi dari Rp 3.500 menjadi Rp 1.000 per Kilogram.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menyesalkan sikap pemerintah seolah membalikkan badan dan tidak mau disalahkan atas kenaikan harga elpiji 12 Kilogram
"Ini persis seperti melempar mercon (petasan), ketika sudah meledak semua lari. Ini repotnya kalau komoditas ekonomi jadi komoditas politik," ujar Ali di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (14/1).
Menurut Ali, terdapat beberapa pemangku kepentingan yang meributkan langkah Pertamina menaikkan harga, seperti DPR, pemerintah dan masyarakat. Hal itu menyebabkan kehebohan yang sangat besar.
"Bahkan, harga sudah diturunkan masih dibikin ramai," terang Ali.
Ali mengakui, sebenarnya Pertamina berencana akan menaikkan harga sampai Rp 5.000 per Kilogram untuk menyesuaikan dengan harga keekonomian. Tetapi, Pertamina urung melakukan hal itu karena mempertimbangkan kepemilikan saham perseroan berada di tangan pemerintah.
"Sebagai korporasi, idealnya seperti itu. Tapi, kita kan BUMN yang dimiliki pemerintah juga," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurutnya, dalam pengungkapan TPPU bukan sekedar perbuatan, tapi bagaimana mampu membongkar aliran.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaUpaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.
Baca Selengkapnya