Pertamina kembalikan blok migas Monas hingga BSD ke negara
Merdeka.com - Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Eksplorasi dan Produksi (Pertamina EP), akan mengembalikan 18 persen wilayah kerja atau blok migas ke negara. Alasannya, lokasi 18 persen blok tersebut yang berada di Jakarta dan Surabaya membuat Pertamina EP tidak bisa melakukan survei seismik untuk mengetahui potensi minyak dan gas bumi.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina EP Doddy Priambodo mengatakan kondisi Jakarta dan Surabaya yang sudah menjadi perkotaan tidak kondusif untuk dilakukan survei. "Kita tidak mungkin survei di sana karena WKnya itu jaraknya dari Monas hingga BSD, Tangerang," ujar dia dalam workshop kinerja eksplorasi di Gedung Standart Chartered, Jakarta, Kamis (7/3).
Menurut Doddy saat ini ajuan pengembalian tersebut berada di tangan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
"Kita tidak akan mungkin mengeksplor minyak di perkotaan, karena akan menanam dinamit untuk mensurvei, makanya wilayah tersebut dikembalikan ke negara," tegas dia.
Kemudian, lanjut dia, ada juga daerah WKnya yang belum mempunyai data dan berdekatan dengan pabrik kelapa sawit sehingga apabila Pertamina ingin eksplorasi maka akan menimbulkan perlawanan dari masyarakat. "Di daerah Lampung juga tidak bisa kita eksplorasi karena ada pabrik gula, ada tanaman tebu, bila pertamina masuk akan sangat khawatir, soalnya di situ ada pabrik terbesar di Indonesia, takut ada kontra dari masyarakat," pungkas dia.
Luas total wilayah kerja Pertamina EP meliputi 138.611.000 km persegi dari barat wilayah Barat Indonesia ke wilayah Timur Indonesia tidak semuanya dapat di eksplorasi. Luas total wilayah kerja tersebut dibagi 3 wilayah kerja, wilayah yang aktif 65 persen area eksplorasi, 17 persen tidak ada data, 18 persen relinquish (dikembalikan ke negara).
Pertamina saat ini mengelola blok migas warisan Belanda yang melakukan pemompaan minyak pada saat Negara Tulip itu menjajah Indonesia.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Investigasi Kasus Pertalite Tercampur Air di SPBU Bekasi
Peristiwa puluhan kendaraan mogok seusai mengisi BBM Pertalite di SPBU ini terjadi pada Senin (25/3) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pertamina, Kepala BPH Migas Apresiasi Keamanan Pasokan Energi
Untuk mengawasi pasokan energi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina melakukan monitoring secara terintegrasi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaPasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaHeboh Pertalite Tercampur Air, Begini Penjelasan Pertamina
Bensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
Pertamina juga menjalin kolaborasi dengan influencer dan Komunitas Penggerak Lingkungan.
Baca Selengkapnya