Merdeka.com - PT Pertamina menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG jelang Idul Fitri kali ini aman. Pertamina mengaku telah menyiapkan beberapa strategi untuk memastikan kelancaran pasokan.

BUMN ini mengestimasi pemakaian BBM dan LPG pada masa puasa dan Lebaran umumnya naik. Masing-masing Premium naik 5,1 persen dari rata-rata harian normal 80.155 kilo liter (KL) menjadi 84.242 KL. Konsumsi avtur naik 7,2 persen dari rata-rata harian normal 10.619 KL menjadi 11.536 KL.

Sedangkan, konsumsi LPG naik 6,4 persen dari rata-rata harian normal 19.057 MT menjadi 20.278 MT. Penurunan hanya terjadi pada Solar sebesar 16,9 persen dari rata-rata harian normal 43.057 KL menjadi 36.151 KL.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan pihaknya menjaga stok BBM dan LPG dengan rata-rata stok premium 17,6 hari, solar 20,7 hari, avtur 27,6 hari, pertamax 53 hari, pertamax plus 37,6 hari, dan LPG 17,1 hari.

"Estimasi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 dengan konsumsi Premium 109.279 KL dan ini meningkat 36 persen dari rata-rata konsumsi normal. Sedangkan puncak arus balik pada H+5 dengan konsumsi Premium 105.063 KL dan ini meningkat 31 persen dari rata-rata konsumsi normal," ucap Hanung di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (17/7).

Menurut Hanung, beberapa hal perlu diwaspadai terkait dengan penyaluran BBM dan LPG di masa puasa dan Lebaran adalah peningkatan konsumsi premium dapat mencapai 136 persen pada puncak arus mudik, kemacetan yang dapat menghambat mobilitas mobil tangki BBM dan skid tank LPG, serta kuota BBM PSO yang berkurang.

"Kita akan tetap menyalurkan BBM PSO sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pertamina siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tegasnya.

Beberapa langkah-langkah yang disiapkan oleh PT Pertamina dalam menjamin kelancaran distribusi BBM dan LPG adalah sebagai berikut:

1. Penambahan dan monitoring stok BBM di seluruh Terminal BBM, DPPU, dan stock built up di SPBU dan SPBBE

2. Terminal BBM dan SPBU beroperasi penuh 24 Jam khususnya di jalur mudik mulai H-15 hingga H+15

3. Switching tangki timbun di Terminal BBM khususnya untuk Premium

4. Switching tangki pendam di SPBU dari Solar ke Premium / Pertamax

5. Penambahan Mobil Tangki dan atau Switching Mobil Tangki (Solar ke Premium)

6. Menyiapkan mobil tangki (isi BBM) stand by di SPBU yang berada di jalur rawan kemacetan total

7. Pemisahan jalur pelayanan masuk motor dan mobil serta menyediakan 117 titik SPBU Transit khusus sepeda motor

8. Menyiapkan jalur contra flow untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas mobil tanki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas (bekerjasama dengan Polri)

9. Menyediakan produk BBK dalam kemasan, yaitu Pertamax dan Pertamax Plus dalam kemasan 1, 2, 5, 10, dan 20 liter, serta Pertamina Dex dalam kemasan 10 liter di SPBU yang selama ini belum menjual BBK serta di KIOSK PERTAMAX

10. Penyediaan kantong skid tank di jalur tertentu (khususnya Pantura dan jalur Selatan), khusus di Jawa Tengah disiagakan 14 kantong skid tank

11. Penambahan alokasi agen LPG PSO dan Non PSO dengan peningkatan 10-15% dari normal harian

12. Menunjuk agen dan pangkalan Elpiji siaga dengan memaksimalkan SPBU dan minimarket sebagai etalase dan stabilisator harga LPG 3 kg dan 12 kg

13. Menyediakan Bright Gas (produk baru LPG) sebagai tambahan supply LPG rumah tangga

14. Memasang spanduk ketersediaan LPG dan harga di agen dan pangkalan siaga (termasuk SPBU)

15. Penyiagaan SPPBE di jalur mudik beroperasi penuh 24 jam sepanjang jalur Pantura, jalur Selatan, jalur Tengah, Banyuwangi, arah penyeberangan ke Bali, dan arah Merak menuju Sumatera.