Pertamina fokus akuisisi blok migas produktif di luar negeri
Merdeka.com - Pertamina hanya akan mengakuisisi blok migas di luar negeri yang sudah berproduksi. Itu guna mengejar kontribusi produksi migas dari ekspansi internasional hingga sebesar 700 ribu barel setara minyak per hari (boepd) dari target Pertamina sebesar 2,2 juta boepd pada 2025.
"Kalau keluar negeri kita fokuskan kepada blok yang sudah berproduksi, " ujar Wakil Presiden Senior Pengembangan Bisnis Hulu Pertamina Denie S Tampubolon, dalam acara Annual hulu Day 2014, Jakarta, Selasa (19/11). "Kalau keluar negeri kita fokuskan kepada blok yang sudah berproduksi."
Akuisisi blok migas sudah berproduksi bisa membuat Pertamina lebih fokus melakukan eksplorasi di dalam negeri. Saat ini, menurut Denie, BUMN energi itu sudah menguasai sekitar 30 persen dari total sumur migas yang dieksplorasi di Tanah Air.
"Dalam teori dagang kalau semua dieksplorasi, kapan balik modalnya? Jadi dalam portofolio investasi, kami eksplorasi fokus di Indonesia. Untuk mengompensasi kami mengakuisisi aset-aset yang sudah berproduksi."
Berdasarkan data, Pertamina sudah memulai ekspansi internasional sejak Januari 2002 melalui kontrak kerja sama pada Blok 10 dan 11.1 Vietnam dengan pola kerja sama diawali dengan government to government.
Diikuti Blok SK-305 di Malaysia pada Juni 2003 serta Blok 3 Western Desert Irak, Blok 13 Read Sea, Sudan, Blok 123-3 Sirte Onshore, Blok 17-3 Sabratah Offshore dan Blok 3 Offshore Qatar.
Lalu, pada akhir tahun lalu, Pertamina mengakuisisi aset di Aljazair dan Irak. Di Aljazair, Pertamina peroleh sekitar 23 ribu boepd dan ditargetkan sebesar 25 ribu boepd pada 2014. Adapun di Irak, Pertamina memiliki hak partisipasi sebesar 10 persen atau 40 ribu boepd dari target 400 ribu boepd pada 2014. Selain itu, Pertamina juga sedang menyelesaikan pembelian 30 persen aset perusahaan migas asal AS, Murphy Sabah Oil Co. Ltd di lepas pantai Malaysia."Kami mencari bukan hanya blok yang berproduksi tapi juga yang bernilai strategis. Dalam artian cukup signifikan besarannya dan ada kemungkinan minyaknya bisa dibawa ke Indonesia," kata Denie.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaNicke Widyawati memastikan kesiapan dan ketersediaan pasokan bahan bakar Avtur.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca Selengkapnya