Pertamina cuek dituding jual BBM kualitas buruk ikut harga dunia
Merdeka.com - Komite Pengawas Bensin Bertimbal (KPBB) menuding pemerintah dan PT Pertamina (Persero) mencurangi masyarakat karena menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas buruk dengan mengikuti harga minyak dunia. Lembaga swadaya itu menilai dengan kualitas premium RON 88 di bawah standar internasional, harga seharusnya tidak perlu naik.
Juru bicara Pertamina Ali Mundakir menanggapi santai tudingan itu. Dari pengakuannya, Pertamina memproduksi premium RON 88 sesuai arahan pemerintah. Khususnya aturan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Spesifikasi BBM kita itu sudah ditetapkan Ditjen Migas, kalau mau minta itu berubah, mintanya ke pemerintah dong. Pertamina hanya memastikan produksi BBM sudah sesuai spesifikasi pemerintah," ujar Ali saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (28/6).
KPBB juga mendesak Pertamina mengungkap biaya produksi premium dan solar bersubsidi. Dengan kualitas seburuk itu, seharusnya harga jual BBM dalam negeri tidak disamakan dengan standar dunia.
Ali menganggap KPBB tidak memiliki data yang benar. Alasannya, pemerintah sudah menjual minyak memakai standar Indonesia Crude Price (ICP) yang lebih tinggi dari harga dunia, kini sekitar USD 106 per barel.
Dari 836.000 barel produksi minyak mentah nasional per hari, setelah diolah menjadi BBM hanya 85 persen. Dengan asumsi kasar 1 barel setara 135 liter BBM dikalikan USD 100, maka biaya produksi per liter premium adalah Rp 7.400.
"Itu baru biaya awal produksi minyaknya saja, apa mengolah BBM itu enggak pakai biaya tambahan lain," ungkap Ali.
Tambahan biaya lain yang membikin defisit, adalah impor minyak mentah dan BBM jadi. Ali mengingatkan bahwa Indonesia saat ini bukan lagi negara kaya minyak.
Konsumsi BBM dalam negeri saat ini 1,3 juta barel per hari. Sementara kapasitas kilang Pertamina maksimal 950.000 barel.
"Sisanya kan impor BBM jadi. Karena kebutuhan tinggi, tapi produksi enggak mencukupi. Ngapain kalau cukup di dalam negeri harus impor," tandasnya.
Karena itu, Ali menganggap KPBB seharusnya mengingatkan pengguna mobil keluaran 2007 ke atas yang sudah memakai mesin euro 2, agar tidak lagi mengonsumsi BBM subsidi.
"Itu kan lucu kalau mampu beli mobil euro 2, ya jangan beli BBM subsidi, ini menentang RON 88, minta kualitasnya naik, tapi tetap disubsidi juga," cetusnya.
Sebelumnya Koordinator KPBB Ahmad Safrudin menyatakan kualitas premium dan solar Indonesia sangat buruk.
Dengan kualitas BBM buruk, KPBB curiga mengapa harga jualnya disamakan dengan standar harga dunia, seperti indeks harga minyak Singapura (MOPS). Ahmad mendesak pemerintah membeberkan dulu biaya produksi premium. Baru kenaikan harga BBM boleh dilakukan.
Pasalnya ada indikasi pemberian subsidi pemerintah selama ini tidak murni rakyat melainkan semata mendongkrak profit margin Pertamina. Sebab, pemerintah membiarkan konsumen menggunakan BBM berkualitas buruk.
"Kalau pemerintah ingin menetapkan BBM subsidi, lbh baik berdasarkan harga pokok produksinya, bukan berdasarkan harga internasional. Jika itu dilakukan kita akan menemukan biaya riil BBM yang pantas dibayar masyarakat," cetusnya.
Baca juga:BBM Indonesia kualitas jelek, Pertamina curang ikuti harga duniaCadangan minyak Indonesia habis 11 tahun lagiPertamina ngotot pakai jasa Petral untuk jual beli minyak
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaBUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaStok Pertalite saat Lebaran Aman, Pertamina Minta Masyarakat Jangan Ketergantungan BBM Subsidi
Angka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca Selengkapnya