Pertamina akui pembatasan BBM subsidi di tol tak efektif
Merdeka.com - Pertamina mengakui pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan menghapuskan premium di jalan tol tidak efektif menekan konsumsi demi menjaga kuota. Pasalnya, volume penjualan BBM subsidi di jalur tol hanya 700 kilo liter.
"Penutupan penjualan premium di SPBU jalan tol yang volumenya 700 kilo liter tidak efektif untuk mengurangi konsumsi," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya kepada wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (27/8).
Hanung mengungkapkan efek dari pembatasan BBM di jalan tol ini ialah peningkatan konsumsi di luar tol. Jumlahnya persis sama seperti kuota BBM subsidi di dalam tol.
"Jadi terjadi efek balon. Itu berdasarkan data yang kita evaluasi dalam waktu satu pekan sampai 25 Agustus 2014," paparnya.
Selain penutupan penjualan BBM bersubsidi di dalam tol, menurut surat edaran dari BPH Migas tertanggal 21 Juli 2014, Pertamina harus melakukan beberapa upaya lain untuk menghemat konsumsi BBM bersubsidi.
Pertama, penerapan batas waktu operasi SPBU untuk di cluster tertentu. Kedua, penghentian penyaluran BBM bersubsidi di daerah Jakarta Pusat. Ketiga, pembatasan volume solar sebesar 20 persen untuk nelayan. Keempat, mengoptimalkan pemasaran penggunaan BBM non subsidi.
"Serta kelima itu penghentian penyaluran BBM bersubsidi di dalam jalan tol itu sendiri," tandas Hanung.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaJelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsumsi Pertamax Naik 7,2 persen saat Libur Nataru, Pertalite Hanya 4,7 Persen
Kenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaBersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPersiapan Pertamina Hadapi Mudik Lebaran 2024 Lebih Baik Dibanding Tahun Sebelumnya, Begini Layanan Diberikan
Pada cuti lebaran tahun ini Pertamina juga menyiagakan Call Center 135 yang bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan BBM mendadak.
Baca SelengkapnyaBeli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca Selengkapnya