Pertama Kalinya, Perusahaan Turki Transaksi Gunakan Mata Uang China
Merdeka.com - Bank Sentral Turki menggunakan fasilitas pendanaan mata uang China atau yuan China untuk pertama kalinya. Penggunaan fasilitas ini berdasarkan perjanjian swap yang telah ditandatangani sebelumnya dengan Bank Sentral China.
Dalam transaksi ini, Perusahaan Turki dari berbagai sektor akan membayar tagihan impor dari China menggunakan mata uang yuan. Langkah penggunaan yuan ini untuk memperkuat kerja sama antara Turki dengan China.
"Pemanfaatan perjanjian swap ini sangat penting dalam hal memfasilitasi penggunaan mata uang lokal dalam pembayaran perdagangan internasional dan akses mudah perusahaan Turki ke likuiditas internasional," jelas pejabat Bank Sentral Turki, seperti dikutip dari kantor berita Anadolu.
Perjanjian swap ini ditandatangani antara Bank Sentral Turki dan Bank Sentral China pada tahun 2019. Dalam kesepakatan ini, bank-bank komersial di Turki akan menambah produk yang berkaitan dengan perdagangan dan keuangan berdasarkan dengan perjanjian swap tersebut.
Cadangan Devisa
Cadangan devisa Turki terus mengalami penurunan untuk melakukan intervensi guna menjaga nilai tukar lira. Tentu saja jika hal ini terus dilakukan maka membuat kekuatan moneter negara dalam tekanan.
Dikutip dari Reuters, pada bulan Mei lalu Bank Sentral Turki melakukan upaya untuk membangun kerja sama swap dengan bank sentral Inggris dan Jepang dan memperluas jalur swap yang telah dibangun dengan Qatar dan China.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP
LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaFungsi Turunan Uang yang Perlu Diketahui, Tak Cuma Jadi Alat Pembayaran
Uang tidak hanya berguna sebagai alat pembayaran. Fungsi turunan uang menjelaskan beragamnya kegunaan uang.
Baca SelengkapnyaMuncul Isu Penyetopan Utang Kereta Cepat Jika Indonesia Tak Beli KRL dari China, KAI Beri Penjelasan Begini
Proses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya
Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaCara Mengamalkan Ayat Seribu Dinar, Berikut Bacaan dan Keutamaannya
Ayat seribu dinar memiliki banyak keistimewaan. Amalkan bacannya setiap hari.
Baca SelengkapnyaTransaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaLakukan Terobosan, Sulut Ekspor Berbagai Komoditi ke China
Sulut telah melakukan terobosan besar setelah mengekspor langsung berbagai komoditi ke China.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan Izinkan PT KCI Impor KRL dari China, Ini Alasannya
Untuk pengadaan impor KRL, PT KCI telah mengantongi dana sekitar Rp8,65 triliun.
Baca Selengkapnya