Pertama di Indonesia, BP Bangun Proyek Pemanfaatan Hingga Penyimpanan Karbon
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan penandatanganan proyek penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) bersama British Petroleum (BP). British Petroleum selaku operator di Lapangan Gas Tangguh, Bintuni Papua saat ini tengah mengembangkan proyek lapangan train 3.
"Kami berencana untuk membangun CCUS pertama di Indonesia. Proyek ini dinamakan Vorwata CCUS yang hari ini kesepakatan kepastian pembangunannya kami sepakati hari ini," ujar Presiden Director BP Berau Nader Zaki di acara The 2nd IOG 2021 di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (29/11).
Nader menjelaskan, proyek CCUS ini akan punya kapasitas 4 metrik ton CO2 per tahun. Nantinya, melalui pabrik ini, CO2 yang dihasilkan oleh proses pengeboran diinjeksikan kembali ke resevoar.
Nilai Proyek Capai USD 3 Miliar
Tak hanya menangkap CO2 yang kemudian dikembalikan lagi ke resevoir. Lewat teknologi Exhaust Gas Recirculation (EGR) mechanism yang bisa mengembalikan karbon dioksida tersebut, perusahaan bisa meningkatkan cadangan gas di 2035 sebanyak 300 BCF dan naik menjadi 520 BCF di 2045.
"Dengan langkah ini kami menjawab dilema yang dihadapkan pada industri hulu migas saat ini, untuk meningkatkan produksi dan juga mengurangi emisi," kata Nader.
Proyek yang diestimasi memiliki nilai USD 2-3 miliar ini akan menopang perusahaan untuk menjadikan Tangguh LNG Plant sebagai lapangan paling rendah emisi di 2026 mendatang. Melalui proyek ini, British Petroleum mampu mengeleminasi 90 persen beban emisi dalam resevoir.
"Melalui signing hari ini menjadi wujud komitmen BP dan partners dalam mendukung produksi nasional dan juga menekan emisi karbon," pungkas Nader.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah melihat Indonesia memiliki potensi ekonomi besar dengan Carbon Capture Storage.
Baca SelengkapnyaTeknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaCarbon Capture Storage Berpeluang Jadi Bisnis Baru di Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia, dengan kapasitas penyimpanan CO2 potensial yang mencapai 400 hingga 600 gigaton
Baca SelengkapnyaHal ini sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan Sustainable Development Goals 13 PBB.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaPertagas akan terus berkomitmen dalam menyalurkan energi yang andal ke berbagai industri strategis tanah air.
Baca Selengkapnya