Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung (CT) melakukan pertemuan bersama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Rabu (10/9) malam. Hasil pembahasan rakor semalam membahas PR megaproyek infrastruktur di Jawa Barat yang harus segera diselesaikan.

Paling tidak, ada enam poin yang disampaikan CT usai menggelar rakor tersebut. Diantaranya, percepatan pembangunan Waduk Jatigede yang harus segera difungsikan.

"Waduk Jatigede ini diinisiasi dari zaman Sukarno. Tapi sampai sekarang belum tuntas. Kita bahas semua aspek terkait dengan masalah agar bisa selesai dan agar bisa segera difungsikan," katanya.

Beberapa kendala terjadi yang membuat waduk bisa difungsikan. Pemerintah bakal mengeluarkan keputusan presiden (Kepres) sebagai payung hukum dana untuk pembebasan lahan yang terpisah.

Proyek lainnya, adalah Bandara Kertajati Majalengka. Harapannya, target 2017 bisa rampung. Hanya sarana pendukung lain di sekitar bandara seperti pembangunan tol yang baru rampung tahun 2018. "Semoga 2018 jalan tol dengan seluruh penduduk di Jabar sudah bisa terakses baik."

Selanjutnya proyek pembangunan tempat pembuangan sampah akhir (TPS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung dan Nambo di Bogor. Sejauh ini sokongan dana dari pemerintah cukup besar untuk proyek TPS ini. "Sekarang bagaimana caranya kerja samanya bisa ditingkatkan lagi. Dan biasa menyelesaikan masalah sampah Bandung dan Bogor."

Selanjutnya proyek Monorel Bandung Raya yang menjadi mimpi warga kota Bandung, untuk memiliki moda transportasi modern tersebut. Selain, proyek Waduk di Ciawi dan Sukamani yang harus melalui kerja sama Pemprov DKI dan Jabar.

Dia mengatakan, pihaknya bakal segera bertemu Presiden SBY untuk mempercepat beberapa proyek di Jabar agar ada keputusan yang memperkuat segala sesuatu dalam pembangunan infrastruktur ini. "Dengan adanya payung hukum Kepres yang baru terkait dengan masalah waduk jati gede ini maka permasalahan-permasalahan yang lain bisa segera di selesaikan," katanya.