Percantik 13 bandara, AP II cari utang Rp 6 triliun

Merdeka.com - PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara Indonesia bagian barat membutuhkan setidaknya Rp 6 triliun untuk mempercantik bandara tahun 2014. Dana tersebut dibutuhkan untuk pengembangan terminal, kawasan komersial, landasan, dan aksesibilitas di beberapa bandara.

Direktur Keuangan AP II, Laurencius Manurung mengatakan hingga saat ini pihaknya sudah mendapat komitmen pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut di dapat dari Bank Internasional Indonesia (BII).

"Pendanaan dari luar dan pemegang saham dalam RUPS kita dibolehkan cari pinjaman hingga Rp 6 triliun. Kita mengundang beberapa bank dalam negeri. Tahap awal kita pilih BII segera akan kita tanda tangan setelah lebaran dengan nilai Rp 1,5 triliun," ucap Laurencius akhir pekan ini di Jakarta.

Menurut Laurencius dalam pengembangan 13 bandara ini pihaknya juga akan menggunakan dana internal perusahaan. Namun dia tidak menyebut berapa besar dana perusahaan yang akan terpakai. "Kemampuan internal kita masih mencukupi," tegasnya.

Hingga 2030 mendatang, Angkasa Pura membutuhkan Rp 30 triliun untuk mempercantik semua bandara kelolaannya. Pendanaan ini bisa didapat dari beberapa pilihan salah satunya adalah dengan melantai di bursa saham. Namun rencana ini belum dirinci kapan akan diimplementasikan.

"Pendanaan keseluruhan ini bisa dari sumber internal dan eksternal. Eksternal pinjam bank, opsi kedua itu dari obigasi, terakhir bisa IPO," tutupnya.

AP II sendiri mengelola 13 bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kuala Namu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping), dan Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang). Lalu, Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), dan Silangit (Tapanuli Utara).