Perbankan Indonesia ketinggalan 2 langkah dari Malaysia
Merdeka.com - Negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tengah sibuk berbenah dan mempersiapkan diri menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku tahun depan. Kecuali sektor perbankan yang baru mulai penerapannya 2020.
Dengan waktu yang masih cukup panjang, perbankan Indonesia masih punya kesempatan berbenah dan meningkatkan kualitasnya. Sebab, Ketua Umum Perbanas (Perhimpunan Bank Nasional) Sigit Pramono menuturkan, sektor Perbankan Indonesia kalah langkah dari Malaysia.
"Kita sudah ketinggalan dua langkah dari Malaysia," tegas Sigit kepada wartawan usai seminar Indonesia Banking Expo 2014, di Perbanas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (18/7).
Sigit menjelaskan, ketinggalan Indonesia dari Malaysia pertama ketika krisis moneter 1998 yang cukup parah memporak-porandakan Indonesia.
"Ketika itu Malaysia sangat gencar agak sedikit memaksa kepada industri perbankan agar melakukan merger," tuturnya.
Hingga akhirnya, lanjut Sigit, saat itu Malaysia memiliki sejumlah Bank besar seperti CIMB dan Maybank.
"Sedangkan kita (Indonesia) hanya memiliki 4 Bank milik pemerintah yang dimerger yaitu Exim, Bapindo, Budidaya dan Perdagangan Negara menjadi Bank Mandiri," bebernya.
"Yang lainnya bank-bank kecil saja, sampai sekarang kita msih punya 120 bank. Itu ketinggalan yang pertama," tambahnya.
Ketertinggalan kedua, kata dia, Malaysia telah melakukan konsolidasi untuk menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Malaysia sudah melakukan konsolidasi lagi dengan melakukan merger dari CIMB dan sebagainya. Sedangkan kita apa," ketus Sigit.
Langkah itu diyakini sulit dilakukan di Indonesia mengingat masih adanya kepentingan politik yang ikut campur.
"Di Indonesia kalau dilihat ketika (Bank) Mandiri dan BTN yang pemiliknya sama yaitu pemerintah akan melakukan inisiatif melakukan akuisisi Bank Mandiri akuisisi BTN saja anda lihat hasilnya apa, polemik, politisasi sehingga akhirnya gagal," pungkasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaWaspada! Bank Indonesia Temukan 363 Uang Lembar Palsu Beredar di Sini
Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaMenkop Teten: Pupuk Subsidi di Indonesia Suka Hilang saat Dibutuhkan, Beda dengan India dan Amerika Serikat
Permasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.
Baca SelengkapnyaPertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaIndonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca Selengkapnya