Perbaikan ekonomi Indonesia tahan pelemahan rupiah
Merdeka.com - Nilai tukar mata uang sejumlah negara berkembang masih saja melemah. Kali ini, pelemahan didorong oleh respon negatif pelaku pasar terhadap data manufaktur China yang menurun dua pekan terakhir.
Akibatnya, rupiah jadi ikut-ikutan melemah. Diperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di kurs tengah Bank Indonesia bergerak di kisaran Rp 12.260-Rp 12.231.
"Rupiah masih dalam pelemahannya meski terbatas," kata Analis Trust Securities Reza Priyambada, Selasa (4/2).
Dia menjelaskan, pelemahan rupiah sedikit terhambat oleh data ekonomi Indonesia yang memperlihatkan surplus neraca perdagangan Desember 2013 senilai USD 1,52 miliar dan inflasi Januari 2014 1,07 persen. Angka ekonomi tersebut masih dianggap wajar karena secara historis memang selalu ada penaikan di Januari.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya