Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyerapan Air Rendah, Pemerintah Ingatkan Potensi Banjir Mulai November 2020

Penyerapan Air Rendah, Pemerintah Ingatkan Potensi Banjir Mulai November 2020 Ilustrasi banjir. ©Unplash/jonfordphotos

Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bersiaga menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan akan datang mulai November 2020 hingga April 2021.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, meminta partisipasi masyarakat dalam menangani potensi banjir yang terjadi pada puncak musim hujan nanti. Terlebih dengan adanya potensi peningkatan curah hujan sebagai dampak dari fenomena La Nina.

"Apalagi ke depan dengan prediksi adanya La Nina, intensitas hujan akan bertambah 30-40 persen. Hadapi ini Kementerian PUPR tak bisa sendiri, harus ada persiapan, termasuk kesiapsiagaan dari kementerian yang lain. Masyarakat sendiri juga harus disosialisasikan dan tahu apa yang bisa dilakukan sebelum terjadi ini," imbuhnya dalam sesi teleconference, Jumat (16/10).

Mengutip prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jarot menyampaikan prakiraan puncak musim hujan di beberapa daerah di Indonesia. Seperti untuk Kalimantan, yakni antara Desember 2020 sampai Januari 2021.

Kemudian di Sulawesi, di mana intensitas hujan tertinggi akan terjadi pada Januari-April 2021. Lalu Sumatera pada November 2020, Jawa serta Bali dan Nusa Tenggara pada Februari 2021, Papua di Desember 2020, dan Maluku di Januari 2021.

Faktor Penyebab

Jarot menggarisbawahi jika sejumlah daerah semakin rawan terkena banjir lantaran beberapa faktor, seperti semakin sempitnya daerah tangkapan banjir (catchment area) hingga perubahan aliran air (run off). Itu semua terjadi akibat pertumbuhan pembangunan dan jumlah penduduk yang kian masif.

"Yang tadinya hujan turun masuk ke dalam bumi, ada pembangunan rumah dan lain-lain lahan terusik. Pada saat hujan turun, dia tidak sempat masuk ke dalam bumi karena lapisannya sudah diperkeras, paving, beton, dan lain-lain. Jadi hujan turun masuk ke selokan dan itu pasti mengalir ke sungai," tuturnya.

Menindaki situasi tersebut, Kementerian PUPR telah melakukan beberapa pengerjaan seperti membangun bendungan hingga melakukan normalisasi sungai. Namun, seluruh upaya tersebut tetap tidak akan bisa mengendalikan banjir secara optimal, karena tanah semakin sulit menyerap air.

"Kalau di tingkat rumah buat sumur resapan. Di tingkat RT buat kolam-kolam. Intinya tahanlah air hujan yang turun, kembalikan ke bumi, sehingga semua masyarakat kalau berpartisipasi, pemerintah daerah termasuk pusat, semua konsentrasi kurangi koofisien run off yang ngalir ke sungai. Insya Allah ini akan signifikan (tekan) debit air yang mengalir ke sungai," ujar Jarot.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini
Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini

Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.

Baca Selengkapnya
Airlangga Sebut BLT El Nino akan Diperpanjang Sampai Juni 2024
Airlangga Sebut BLT El Nino akan Diperpanjang Sampai Juni 2024

BLT El Nino diklaim untuk membantu masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga akibat musim kemarau panjang.

Baca Selengkapnya
Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan
Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres, Mensos: Bansos El Nino Seharusnya Selesai Desember 2023
Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres, Mensos: Bansos El Nino Seharusnya Selesai Desember 2023

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan, batuan sosial terkait bencana el nino seharusnya dibagikan paling lambat Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak
Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak

Sumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.

Baca Selengkapnya
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Dampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute
Dampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute

Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.

Baca Selengkapnya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini
Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini

Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Selengkapnya