Penjualan properti melambat, pendapatan pajak terancam turun
Merdeka.com - Direktur penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Ditjen Pajak, Mekar Satria Utama mengungkap, penerimaan pajak dari PPh Final atau yang bersumber dari tabungan, deposito, obligasi, real estate dan jasa konstruksi per September 2015 mencapai Rp 68,6 triliun atau 54 persen dari target. Angka ini tumbuh 16 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2014.
"PPh Final ini cukup signifikan pertumbuhannya, targetnya di tahun 2015 ditumbuhkan 46 persen," kata Mekar di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Kamis (8/10).
Namun, sektor penerimaan pajak ini terancam menurun apabila Bank Indonesia memberlakukan penurunan suku bunga acuan yang akan mempengaruhi suku bunga perbankan. Selain itu juga perlambatan di sektor real estate atau hunian.
"Sementara ini kan belum ada perubahan dari Bank Indonesia, kemudian perlambatan penjualan dan kenaikan harga hunian itu mempengaruhi terhadap sektor real estate," jelas Mekar.
Lambatnya penyerapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di daerah-daerah juga mempengaruhi penerimaan pajak dari PPh Final.
"Tahun 2015 ini sebenarnya yang kita harapkan memang dari kegiatan pembangunan infra yang tinggi, karena angkanya lumayan fantastis dan sementara ini memang belum berjalan dengan baik sehingga memang kalau nanti sampai akhir tahun percepatan penyerapan anggaran tersebut berhasil dan bisa meningkat signifikan, sektor-sektor ini akan berpengaruh terhadap kenaikan penerimaan PPh kita," ujar Mekar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPengusaha Properti Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
pihaknya telah menkonsolidasikan kekuatan 350 ribu pemilih
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR
Di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca SelengkapnyaSektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri
Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).
Baca SelengkapnyaApresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaPengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi
Pengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.
Baca SelengkapnyaKejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca Selengkapnya