Penjelasan Kemendag soal melonjaknya harga daging sapi
Merdeka.com - Di berbagai kota, harga daging sapi melonjak tinggi dalam dua bulan terakhir. Kawasan Jabodetabek sempat mengalami kelangkaan daging sapi sehingga harganya mencapai lebih dari Rp 100.000 per kilogram. Bagaimana Kemendag menjelaskan ke masyarakat?
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menilai penyebab utama melonjaknya harga daging sapi adalah minimnya jumlah pasokan. Di sisi lalin, lonjakan permintaan terjadi karena pola konsumsi masyarakat berubah.
"Dari sisi demandnya makin kompleks. Orang yang mau makan iga bakar tidak bisa diganti sop buntut. Kalau iganya tidak ada, harga iganya tetep naik, walau sop buntutnya banyak," ujarnya di kantornya, Jumat (21/12).
Bayu meyakini, yang mengalami kelangkaan sesungguhnya adalah daging sapi, bukan sapinya. Sebab, data Kementerian Pertanian mencatat, stok sapi mencapai 15 juta ekor sampai akhir bulan lalu.
"Saya percaya data teman-teman Kementan. Tapi sapi itu harus dipotong untuk jadi daging, jadi rumah potong hewan yang akan kita pantau," ungkapnya.
Salah satu buktinya adalah menurunnya jumlah sapi yang dipotong di RPH terbesar Dharma Jaya di Cakung, Jakarta Timur. RPH itu empat tahun lalu bisa memotong sampai 800 ekor sapi per hari. Tahun ini, jumlahnya anjlok. Rata-rata cuma 120 ekor per hari.
Selain itu, dari hasil pengamatan Kemendag, cukup banyak peternak yang enggan melepas sapi potong mereka ke pasaran. Padahal harga jualnya saat ini tinggi. Dia menilai bisa saja tindakan itu diambil peternak lantaran sapi tidak hanya dianggap barang dagangan.
"Sampai saat ini banyak lho peternak yang belum melepas sapinya ke RPH. Kan bisa saja sapi itu dianggap tabungan, di beberapa daerah sapi malah menjadi klangenan, hewan yang dipelihara karena bagus," tuturnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHarga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh
Kenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Mahal, Warga Lebak Terpaksa Beralih Makan Singkong
Warga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnya