Pengusaha UMKM Berharap Harga Minyak Goreng Segera Turun Usai Disubsidi Pemerintah
Merdeka.com - Pengusaha UMKM mengaku senang dengan kebijakan pemerintah yang akan memberi subsidi harga minyak goreng menjadi Rp14.000 per liter. Salah satunya, Rohan (50) pedagang pecel dan gorengan asal Kalirejo, Semarang. Rohan berharap, program subsidi yang dibuat oleh pemerintah dapat menurunkan harga minyak goreng di pasaran.
"Oh, ya senanglah kalau disubsidi, Alhamdulillah sekali, jadi harga minyak goreng bisa turun di pasaran," ujar Rohan di sela-sela acara usAHA Borong Usaha yang diadakan oleh UMKM usAHA binaan Airlangga Hartarto dikutip di Jakarta, Kamis (13/1).
Rohan mengaku, semenjak harga minyak goreng naik, dia harus menambah modal untuk membeli minyak, sedangkan dagangannya cenderung sepi pengunjung. Sebelum harga minyak naik, Rohan mengatakan, dia mampu membuat sebanyak 5 Kg gorengan, sekarang dia cuma bisa membuat paling banyak 3 Kg gorengan.
Keuntungan yang dia dapat pun hanya pas-pasan untuk menghidupi istri dan tiga anaknya. Agar tidak rugi, Rohan juga terpaksa untuk mengurangi porsi pecel dan gorengannya, karena ia tak berani menaikkan harga dagangannya.
"Gak sanggup beli minyaknya, makin banyak keluar modal, untungnya cuma sedikit," imbuh Rohan. Rohan pun meminta agar subsidi minyak goreng bisa segera direalisasikan.
Harap Segera Terealisasi
Hal senada juga disampaikan oleh Pipit (37), pedagang batagor dan siomay, asal Gunung Pati, Kabupaten Semarang. Dia berharap program subsidi minyak goreng segera terealisasi. Menurutnya, program tersebut mampu membuat harga minyak goreng stabil.
Ibu dari dua anak itu menjelaskan, saat ini harga minyak goreng di pasaran mencapai Rp22.000, harga itu naik dari sebelumnya yang hanya Rp11.000. Kenaikan harga minyak tersebut terpaksa membuat Pipit mengeluarkan modal berdagang lebih banyak dari sebelumnya, dengan untung yang minim.
"Ya semoga subsidi minyak goreng bisa cepet diterapin, biar harga minyak itu stabil lagi," kata Pipit ketika diwawancarai, Rabu (12/1).
Sebelumnya Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan pemerintah telah mengambil kebijakan penyediaan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp14.000,00 per liter di tingkat konsumen yang berlaku di seluruh Indonesia.
Minyak goreng kemasan sederhana dengan harga khusus tersebut akan disediakan sebanyak 1,2 miliar liter selama jangka waktu 6 bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Anggaran yang disediakan untuk subsidi minyak goreng sebesar Rp 3,6 triliun yang berasal dari anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 2022 ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaTriyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya