Pengusaha Ritel Jual Kantong Pengganti Plastik Mulai Rp3.000
Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan siap untuk melaksanakan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat bakal berlaku efektif mulai 1 Juli 2020 mendatang.
"Sebelum Pergub tersebut dikeluarkan kita sudah melakukan yang namanya Kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG), di sana sudah terjadi pengurangan. Begitu keluar Pergub artinya berlaku enam bulan kemudian berarti nanti 1 Juli 2020," kata Sekretaris Jenderal Aprindo Solihin kepada Liputan6.com, Senin (29/6).
Solihin mengatakan, sebelum Pergub tentang kantong plastik dikeluarkan, pihaknya juga sekaligus menyediakan kantong belanja yang bisa dipakai konsumen, dan dipakai berulang-ulang.
Maka saat Pergub tersebut dikeluarkan, pihaknya menyambut baik dan gencar melakukan sosialisasi persiapan penggunaan kantong belanja kepada konsumen, baik dalam bentuk poster dan standing banner yang dipasang di tempat ritel modern.
"Alhamdulillah dengan Pergub nya keluar dengan masa mulai akan diberlakukannya enam bulan, sehingga kesiapan para peritel katakanlah sudah baik, dan kami menjual produk go green, yang bisa dipakai berulang-ulang, harganya bervariasi, tergantung ukuran," imbuhnya.
Harga kantong belanja yang dijual dan disiapkan oleh Aprindo, yakni mulai dari Rp3.000, Rp4.000, Rp10.000 dan lainnya yang disesuaikan dengan kualitasnya. Alasan pihaknya mematok harga ribuan karena dia yakin bisa mendorong konsumen untuk menggunakan kantong belanja daripada kantong plastik.
"Saya tidak hitung setidaknya saya pernah memberikan paket sembako isinya 5 kilo, isinya beras, minyak goreng, susu, dan sebagainya, seperti cukup muat banyak. Memang juga ada yang lebih besar tergantung ukurannya," ujarnya.
Selain itu, lanjut Solihin ada hal menarik lainnya dari Pergub ini, bukan hanya berlaku bagi ritel modern saja, ternyata juga berlaku untuk pasar tradisional. Mendengar informasi itu, dia sangat antusias dan sangat mendukung penggunaan kantong belanja.
"Kita lihat nanti menarik dari Pergub ini ternyata bukan hanya untuk pasar ritel modern saja, tapi juga di pasar tradisional atau pasar rakyat. Memang dengan adanya sosialisasi ini, selain kesadaran masyarakat yang memang menggunakan kantong plastik itu berbahaya dan memang juga ada pengawasan dan tindakan bagi yang melanggar tindakan ini," kata Solihin.
Menurutnya, meski sosialisasi dan menjual kantong belanja yang bisa dipakai berulang-ulang itu sudah lama dijual, namun hanya saja masih banyak konsumen yang lebih memilih membayar Rp200 untuk kantong plastik.
"Mungkin orang lebih suka bayar Rp200 perak saja daripada menggunakan kantong belanja, jadi tidak ada alternatif beli kantong belanja," ujarnya.
Dia berharap agar masyarakat mendukung program pemerintah yang baik ini, dan masyarakat mampu meningkatkan kesadaran bahwa kantong plastik ini sangat merusak lingkungan.
"Ke depannya semoga masyarakat semakin disiplin dan pengetatan pengawasan, sehingga otomatis masyarakat tidak ada pilihan, mau tidak mau harus menggunakan kantong belanja, sama seperti bayar e-toll. Dulu kan bayar toll cuman anjuran bayar e-toll dengan alasan bisa lebih cepat, mau tidak mau masyarakat diminta untuk pakai e-toll, itulah contoh nyata," pungkasnya.
Reporter: Tira Santi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaStok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya
Kenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah Pabrik Asal Gresik Jual Sarung hingga Rp 9 Juta, Dulu Usaha Tenun Kecil Kini Hasilkan Sarung Bergengsi
Tak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaBeda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?
Mana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Ritel Beri Tanggapan Begini
Pemerintah berencana melarang penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini
Dampak berlakunya pajak rokok untuk rokok elektrik sifatnya sangat membebani.
Baca Selengkapnya