Merdeka.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) keberatan jika pemerintah mengizinkan impor truk bekas. Sebab, itu berpotensi merugikan industri truk dalam negeri.

"Ada ketentuan dibukanya jalur impor truk bekas, itu bisa mematikan industri dalam negeri dengan importasi truk bekas. Maka industri dalam negeri akan terancam," ujar Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/1).

Ketentuan dimaksud Jongkie adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 127 tahun 2015. Itu mengatur impor barang modal dalam keadaan tidak baru.

"Harus diperhatikan adalah merk-merk yang sudah ada tidak tahu kalau mobil tersebut akan masuk ke Indonesia. Mereka tidak siap suku cadangnya. Lalu purnajualnya bagaimana? Mungkin harga memang lebih murah karena bekas," kata Jongkie.

Menurutnya, perusahaan pembiayaan juga pada umumnya enggan menyalurkan pendanaan untuk pembelian truk bekas. Terlebih lagi, kebutuhan truk dalam negeri saat ini tak besar.

"Kalau tiba-tiba mogok, kemudian cari suku cadangnya tidak ada, nanti akan kerepotan. Lalu, berhenti dan kredit macet."

Jika pemerintah tetap membuka impor truk bekas. Jongkie usul truk bekas impor harus berbeda dengan yang sudah diproduksi di Indonesia.

"Serta perusahaan tersebut juga harus mudah dalam suku cadangnya."