Pengusaha galangan kapal Indonesia minta keringanan suku bunga
Merdeka.com - Proses pembebasan bea masuk serta PPh bagi industri galangan kapal nasional kini sudah mendekati ketok palu. Pasalnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sudah memberikan lampu hijau dan pemberlakuan kebijakan tersebut bisa diterapkan awal tahun 2015 mendatang.
Ketua Indonesia Ship Building and Offshore Association (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam menyambut baik kinerja pemerintah sekarang. Menurut dia pengusaha industri galangan kapal seakan tengah merasakan angin segar.
"Selama ini kami merasakan sebagai industri yang kurang diperhatikan. Dengan adanya ini mungkin mood sentimen investor yang ingin menambah investasi semakin baik," ujar Eddy di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta Selatan, Senin (22/12).
Meski demikian, Eddy menilai dengan adanya insentif pembebasan bea masuk tidak serta merta menekan ongkos pembuatan kapal lantaran belum didukung oleh kebijakan lainnya seperti perbankan. "Dengan dibebaskannya PPn dan bea masuk paling tidak membuat kapal Indonesia lebih kompetitif, walaupun belum bisa dikatakan lebih murah dengan negara lain seperti Tiongkok."
Tiongkok sendiri mengeluarkan kebijakan pembebasan biaya PPn dan bea masuk yang kemudian didukung pemberian suku bunga yang kompetitif. Eddy membandingkan industri galangan kapal nasional yang diberikan bunga sebesar 12 persen. Sedangkan di Malaysia dan Tiongkok berkisar 6 sampai 8 persen.
"Sekarang yang kita bilang kebijakan fiskal hanya langkah awal kebijakan kapal. Langkah selanjutnya kita juga harus minta perbankan mulai mengucurkan dananya atau mungkin memberikan suku bunga yang kompetitif," tegasnya.
Eddy mengakui, insentif suku bunga sangat berpengaruh dalam merangsang industri kapal. Hal ini terbukti dari negara tetangga yang mampu menaikkan daya saingnya. Tahun lalu, Tiongkok mendeliver kapal sebanyak 45 juta dead weight ton, kemudian nomor 5 di Asia adalah Filipina yang mendeliver kapal 4,6 juta dead weight ton. "Sedangkan Vietnam mampu mendeliver kapal 1,6 juta dead weight ton."
Fakta tersebut sangat berbanding terbalik dengan hasil yang didapatkan industri galangan kapal nasional yang hanya mampu memproduksi kapal sekitar 200 hingga 300 dead weight ton. "Jadi kita bisa bayangkan gimana tertinggalnya kita," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaGorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mampu Gerakkan Roda Perekonomian, Ini Serba-Serbi Pelaksanaan F1 Powerboat 2024 di Balige
Keberhasilan penyelenggaraan ajang ini juga meningkatkan pariwisata dan membuka peluang untuk menjadi tuan rumah ajang bergengsi lainnya.
Baca SelengkapnyaTak Sembarangan Dilakukan, Begini Proses Pembuangan Sampah dari Atas Kapal Sampai Bayar Jutaan Rupiah
Ternyata begini cara membuang sisa sampah yang berada di kapal. Harus bayar jutaan rupiah dan tidak sembarangan.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca Selengkapnya3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca Selengkapnya