Penguatan IHSG & Rupiah bukan karena Jokowi menang quick count
Merdeka.com - Pasar keuangan merespon hasil hitung cepat atau quick count pemilihan presiden 2014. Rata-rata, lembaga survei menempatkan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla lebih unggul dari pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus hingga level ke 5.000 dan nilai tukar Rupiah di posisi Rp 11.627 per USD.
Lonjakan drastis penguatan IHSG dan Rupiah dispekulasikan sebagai sentimen positif keunggulan sementara Jokowi. Walaupun mendukung Jokowi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi punya penilaian berbeda.
Sofjan menjelaskan, penguatan IHSG dan Rupiah terjadi lantaran kondisi makro ekonomi Indonesia tengah membaik. "Kalau IHSG dan Rupiah menguat, kami (para pengusaha) memandang itu memang sudah diprediksi kan dari awal," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (13/7).
Masuknya dana investasi asing mencapai Rp 4,19 triliun juga tidak serta merta bisa dikaitkan dengan faktor Jokowi dan hasil quick count pilpres. "Baik rupiah dan IHSG naik karena memang capital marketnya saat ini sedang naik," jelas dia.
Sebelumnya, analis Asia Finansial Network Agus Susanto Benzaenu menuturkan, investor memanfaatkan lonjakan IHSG pada perdagangan sehari sebelumnya, untuk melancarkan aksi ambil untung.
Sentimen negatif indeks regional dan global yang terkoreksi akibat moneter Eropa kembali terlihat dampaknya.
"Namun, saya optimis, bahkan sebelum lebaran, jika didorong sentimen positif asing, yang terlihat meski hari ini IHSG turun, namun pembelian bersih asing masih terakumulasi, sehingga sebelum lebaran IHSG berpotensi naik hingga 5.200," ujar Agus kepada merdeka.com, Jumat (11/7).
Technical Analysis Indosurya Research, William Surya Wijaya IHSG masih sangat berpotensi menembus angka di atas 5.000 karena capital inflow yang cukup besar.
"Kepercayaan investor terlihat masih cukup tinggi terhadap kestabilan ekonomi dan politik kita, didukung oleh kondisi keamanan negara menjelang pemilu memberikan nuansa sejuk kepada investor dalam niatannya untuk berinvestasi," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnya