Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penguatan IHSG & Rupiah bukan karena Jokowi menang quick count

Penguatan IHSG & Rupiah bukan karena Jokowi menang quick count Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pasar keuangan merespon hasil hitung cepat atau quick count pemilihan presiden 2014. Rata-rata, lembaga survei menempatkan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla lebih unggul dari pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus hingga level ke 5.000 dan nilai tukar Rupiah di posisi Rp 11.627 per USD.

Lonjakan drastis penguatan IHSG dan Rupiah dispekulasikan sebagai sentimen positif keunggulan sementara Jokowi. Walaupun mendukung Jokowi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi punya penilaian berbeda.

Sofjan menjelaskan, penguatan IHSG dan Rupiah terjadi lantaran kondisi makro ekonomi Indonesia tengah membaik. "Kalau IHSG dan Rupiah menguat, kami (para pengusaha) memandang itu memang sudah diprediksi kan dari awal," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (13/7).

Masuknya dana investasi asing mencapai Rp 4,19 triliun juga tidak serta merta bisa dikaitkan dengan faktor Jokowi dan hasil quick count pilpres. "Baik rupiah dan IHSG naik karena memang capital marketnya saat ini sedang naik," jelas dia.

Sebelumnya, analis Asia Finansial Network Agus Susanto Benzaenu menuturkan, investor memanfaatkan lonjakan IHSG pada perdagangan sehari sebelumnya, untuk melancarkan aksi ambil untung.

Sentimen negatif indeks regional dan global yang terkoreksi akibat moneter Eropa kembali terlihat dampaknya.

"Namun, saya optimis, bahkan sebelum lebaran, jika didorong sentimen positif asing, yang terlihat meski hari ini IHSG turun, namun pembelian bersih asing masih terakumulasi, sehingga sebelum lebaran IHSG berpotensi naik hingga 5.200," ujar Agus kepada merdeka.com, Jumat (11/7).

Technical Analysis Indosurya Research, William Surya Wijaya IHSG masih sangat berpotensi menembus angka di atas 5.000 karena capital inflow yang cukup besar.

"Kepercayaan investor terlihat masih cukup tinggi terhadap kestabilan ekonomi dan politik kita, didukung oleh kondisi keamanan negara menjelang pemilu memberikan nuansa sejuk kepada investor dalam niatannya untuk berinvestasi," katanya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia

Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar
Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar

"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini

Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya