Merdeka.com - Meskipun pemerintah telah menerapkan pembatasan konsumsi BBM dengan cara memasang stiker pada kendaraan dinas, BUMN dan BUMD, namun pemerintah masih pesimis dapat menekan konsumsi hingga mencapai kuota yang telah ditentukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2012.

Menteri ESDM Jero Wacik menegaskan walaupun dengan adanya penghematan di Jabodetabek, Jawa dan Bali, kuota BBM bersubsidi di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai 43-44 juta kiloliter. "Perkiraan saya tetap akan lebih. kalau kita hitung sampai Juni itu sudah sampai 21,7 juta kl," kata Jero Wacik di Jakarta, Jumat (3/8).

Dia menjelaskan jika kuota BBM yang ditetapkan sebanyak 40 juta kl seharusnya konsumsi BBM pada Juni lalu bisa mencapai kurang 20 juta kl. "Dan biasanya semester 2 lebih banyak konsumsinya di semester 1. Kalau misalnya dikalikan saja dua kali itu dapat mencapai 43-44 juta kl. Penghematan tidak akan memenuhi kuota BBM yang ada," tegasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya akan meminta tambahan kuota BBM bersubsidi ke pihak DPR untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM bersubsidi. "Kami minta segera. Kami akan minta tambahan ke DPR, sekitar 3-4 juta (kiloliter)," pungkasnya.

Program penghematan BBM bersubsidi telah dimulai sejak bulan Juni lalu. Dimulai di daerah Jabodetabek dan hingga Bali pada 1 Agustus lalu. Pemerintah mengharapkan penghematan konsumsi hingga 4 juta kilo liter hingga akhir tahun nanti.