Pengguna Path ancam tutup akun karena kasus Bakrie di Lapindo
Merdeka.com - Bakrie Global Group baru saja melakukan investasi sebesar USD 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar ke jejaring sosial, Path. Aksi korporasi ini dinilai bagai dua sisi mata uang. Di samping membawa angin segar bagi Path, investasi ini juga menimbulkan goncangan pengguna Path sendiri.
Analisis Mike Isaac yang dilansir di recode.net mengatakan investasi Group Bakrie yang merupakan konglomerat sangat kontroversial di Indonesia. Banyak pertanyaan yang muncul kenapa Path menggandeng Bakrie.
Masuknya Bakrie ke Path mendapatkan tanggapan negatif dari publik. Salah satu masalah yang paling mengganggu adalah soal bencana luapan lumpur di Jawa pada tahun 2006. Di mana anak usahanya Bakrie Lapindo Brantas menghancurkan 14.000 rumah.
Dengan pemberitaan tersebut membuat beberapa pengguna Path di Indonesia berkicau di Twitter yang menyatakan bakal menutup akun Path mereka. Untuk menanggapi kabar tersebut, Pendiri dan CEO Path Dave Morin mengatakan tetap akan mempertahankan keputusannya untuk menggandeng Group Bakrie.
"Selama masa penggalangan dana, sangat penting dan strategis bagi kami untuk menemukan investor di regional yang dapat bermitra dengan kami. Ini juga untuk membantu memperluas operasional di sana, dan untuk memberikan pelayanan berkualitas tinggi bagi pengguna kami di Asia Tenggara," ujarnya seperti dikutip dari recode.net, Senin (13/1).
Menurutnya, keputusan bisnis perusahaan ini masih akan terus berlanjut. Pasalnya, Morin melihat aksi korporasi ini sangatlah penting mengingat Bakrie Telecom yang juga anak usaha Group Bakrie merupakan salah satu mitra Path di Indonesia.
"Selain itu kami juga memiliki mitra dengan tiga operator telekomunikasi besar lainnya, yakni Telkomsel, XL, dan Indosat untuk memberi pelayanan bermutu tinggi kepada pengguna kami. Jadi ini bukan satu-satunya. Karena keputusan menjadikan perusahaan ini melakukan investasi tidak berarti mereka adalah satu-satunya mitra kami di sana," jelas dia.
Morin mengaku tidak mengomentari bila ada investor strategis lainnya di putaran bisnis keduanya. Namun pihaknya tetap memonitor sentimen-sentimen yang muncul.
"Kami juga coba memahami kekhawatiran maupun respon positif yang ada. Karena Path kemungkinan memperoleh lebih banyak umpan positif dari negatif. Dan paling penting dengan berkicau di twitter tidak akan mengecam investasi bagi kami," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang Curi Perhatian saat Debat Cawapres
Ia tengah jadi sorotan saat kerah baju Menteri investasi ini terlihat ditarik Prabowo saat debat cawapres semalam.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaTransaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaKasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan
Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaLanggar Aturan, Pinjol Investree Dapat Sanksi dari OJK
Platform pinjaman online (pinjol) tersebut telah memiliki rasio tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) mencapai 12,58 persen
Baca Selengkapnya