Pengembang perumahan takut pasar bebas ASEAN
Merdeka.com - Masyarakat Ekonomi ASEAN atau pasar bebas Asia Tenggara, tinggal menghitung waktu. Tetapi kondisi tersebut, membuat was-was para pengembang dalam negeri. Negara tetangga seperti Filipina dan negara lainnya, sudah ancang-ancang mengembangkan bisnis properti di dalam negeri.
Ketua DPD REI Jakarta, Arman Nukman menegaskan para investor asing sudah bersiap masuk Indonesia. "Lihat saja, kan sekarang rumah sakit sudah masuk, pusat perbelanjaan masuk, properti mau masuk. Bayangkan saja mereka mau datang dengan duit murah, kita lebih mahal. Mereka mau kemari," katanya di Jakarta, Selasa (23/9).
Dia berharap pemerintah agar memperhatikan regulasi yang bakal dikeluarkan karena berdampak pada bisnis para pengembang. Aturan mengenai kewajiban pengembang, saat ini menjadi kendala. Pihaknya meminta pemerintah melibatkan pengusaha dalam membuat aturan anyar terkait fasilitas sosial dan umum.
"Buat kami pengembang diperjelas, pilih salah satu SK Gubernur yang usia sudah 24 tahun atau undang-undang rusun. Kalau menjalankan SK gubernur berarti menjalankan undang-undang."
Dia menegaskan pengusaha sudah diundang Pemerintah Provinsi Jakarta, salah satunya, untuk membahas aturan tata letak bangunan serta perubahan aturan koefisien bangunan seperti di kawasan Sudirman. "Kita berharap Pak Ahok dan jajarannya menjadikan kami mitra untuk hal hal teknis yang kami kuasai," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan yang turut membangun hunian, antara lain Konsorsium Nusantara dan Pakuwon yang membangun apartemen dan rumah tapak.
Baca SelengkapnyaBerawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaBanyak sekali pasar jalanan di seluruh penjuru dunia yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak pasar jalanan apa saja yang paling tua di dunia!
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca Selengkapnya