Pengawasan OJK dinilai masih lemah
Merdeka.com - Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap Industri keuangan masih lemah. Pasalnya, penipuan investasi masih saja marak terjadi di Indonesia.
"Tadi pagi saya baca koran masih ada korban investasi bodong. Ini menjadi fokus OJK. Jadi perlu digali lebih tajam apa penyebabnya. Ini menjadi pengawasan OJK," ujar Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia Ryan Kiryanto dalam seminar "Masa Depan Grup Keuangan Perbankan" di Jakarta, Senin (14/4).
Menurutnya, pengenaan pungutan kepada industri keuangan di Tanah Air harus dibarengi dengan peningkatan kualiatas pengawasan OJK. Jika kasus investasi bodong masih saja terjadi, pelaku industri keuangan bisa memertanyakan manfaat dari pungutan tersebut.
"Walaupun sebenarnya pelaku industri keuangan teriak kok dipungut, waktu bank diawasai Bank Indonesia tidak ada pungutan. Apa benefit atau manfaat atas pungutan itu?" katanya.
Dia menambahkan, OJK harus ketat mengawasi produk-produk keuangan. "Perlu diindentifikasi produk-produk mana yang potensial sehingga tidak merugikan nasabah."
Kepala Transisi Tahap II OJK Agus Siregar mengatakan beban pengawasan semakin bertambah setelah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan terbentuk. Di sisi lain, OJK masih kekurangan sumber daya manusia.
"Dikarenakan banyak mandat untuk mengawasi beberapa keuangan maka akan banyak lowongan pekerjaan di OJK."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Pelaporan Kepemilikan Saham
OJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, OJK Sebut 20 BPR Bakal Ditutup Sepanjang Tahun 2024
Secara keseluruhan, pertumbuhan BPR di Indonesia masih bagus. Namun masih terdapat beberapa BPR yang bermasalah.
Baca SelengkapnyaInvestasi Manufaktur Indonesia Melonjak Berkat Hal Ini
Kerap kali peraturan atau regulasi yang sudah diputuskan di level pusat tidak dapat dijalankan di level daerah karena alasan-alasan tertentu.
Baca SelengkapnyaOJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaOJK Rilis Aturan Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Industri Beri Tanggapan Begini
Adanya ruang untuk inovasi ini dapat membuka akses ke pasar baru, dimana hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
Baca Selengkapnya