Penerimaan cukai ditambah Rp 1 T, bos Bea Cukai tepok jidat
Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri meminta Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk menambah penerimaan negara dari cukai. Tidak tanggung-tanggung, Chatib meminta tambahan penerimaan Rp 1 triliun dari cukai. Tambahan penerimaan ini nantinya akan dimasukkan dalam keuangan APBN 2014.
"Saya akan minta bea cukai ekstra effort sekitar Rp 1 triliun cukuplah pak," ucap Chatib dalam rapat bersama Komisi XI, DPR, di Jakarta, Selasa (11/6).
Mendengar pernyataan Chatib di depan Komisi XI, Direktur Jenderal Bea Cukai Agung Kuswandono langsung menepuk kening dan terlihat termenung di mejanya. Agung awalnya hanya menyanggupi penambahan penerimaan negara sebesar Rp 500 miliar.
"Kita masukkan ke dalam ekstra effort Rp 500 miliar dari minuman alkohol. Semua MMEA (Minuman Etil Mengandung Alkohol) sudah semua kita kenakan," ucap Agung dalam rapat.
Agung mengaku saat memang masih ada beberapa pengusaha minuman keras rumahan yang belum tersentuh oleh bea cukai.
"Kalau dia dipergunakan sendiri (alkohol) tidak kena cukai. Kalau jual baru kena cukai. Memang maish banyak kejadian begitu. Tapi kita akan ekstra effort," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan
Baca SelengkapnyaPengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca SelengkapnyaPemusnahan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Bea Cukai menjaga transparansi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Zulkifli menilai, sangat wajar apabila masyarakat diminta untuk membayar pajak dari barang yang dibeli dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaPembatasan dilakukan karena khawatir masyarakat akan melakukan hal ini terhadap barang bawaan berlebih.
Baca SelengkapnyaHal ini guna mendukung keberlangsungan manfaat barang milik negara
Baca SelengkapnyaSalah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaLebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca Selengkapnya