Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penerbangan Terhempas Badai Corona

Penerbangan Terhempas Badai Corona antisipasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kabar pasien positif virus corona atau covid-19 di Indonesia membuat dahi Fadil mengkerut. Pikirannya kalut. Rencana liburan keluarga yang sudah dirancang jauh hari di ujung tanduk.

Berbekal 4 tiket promo yang diperolehnya beberapa bulan lalu, Fadil berencana mengajak istri dan 2 anaknya melancong 5 hari ke Malaysia. Negara tempat tujuan WN Jepang menuju usai menularkan virus corona ke dua warga negara Indonesia.

Mereka rencananya terbang menumpang maskapai AirAsia pada 18 Maret mendatang. Akhirnya rencana liburan itu urung dilakukan. Dia pun berencana mengajukan refund tiket dengan konsekuensi uang dipotong.

"Ternyata ramai virus Corona ini. Saya putuskan batal berangkat. Memang Malaysia bukan termasuk 4 negara yang penyebarannya tinggi. Tapi rasanya lebih baik untuk travel ke luar negeri sementara dibatasi," kata Fadil saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (9/3).

Menurut Fadil, beberapa kawan sesama pelancong pun membatalkan rencana plesiran keluar negeri. Takut tertular virus yang berasal dari Kota Wuhan, China tersebut.

"Di beberapa forum backpacker ramai isinya menanyakan cara refund atau reschedule tiket pesawat," ujar dia.

Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja, mengakui virus corona membuat wisatawan mancanegara hingga domestik takut untuk bepergian.

"Saya melihat dampak virus corona itu psikologisnya. Sebentar lagi peak season, mulai dari Mei sampai Agustus. Kalau kita tidak menunjukan keseriusan penanganan corona, termasuk penanganan warga negara luar negeri masuk Indonesia, justru turis akan rebound. Mereka tidak mau masuk Indonesia," kata Denon.

Corona Datang Penumpang Hilang

International Air Transport Association (IATA) memprediksi kerugian USD 29 miliar atau setara Rp413,3 triliun pada pendapatan maskapai dunia tahun ini. Namun, angka tersebut berpotensi melebar. Sebab, proyeksi keluar sebelum sejumlah negara dunia memberlakukan pembatasan perjalanan pada 3 negara yakni Italia, Iran, dan Korea Selatan.

Di Indonesia, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin, mengungkap adanya penurunan penumpang di Bandara Soekarno Hatta akibat virus corona. Di Februari 2020, pergerakan pesawat turun 6 persen dan penumpang turun sekitar 4-5 persen.

"Bulan Maret terdampak cukup besar. Ada kemungkinan total penerbangan terdampak mendekati angka 1.110 penerbangan akan berdampak signifikan terhadap penurunan pergerakan penumpang internasional yang kami perkirakan pada Maret sekitar 9 persen," ujarnya di Kantor Presiden.

infografis dampak virus corona terhadap pariwisata dan penerbangan

2020 Merdeka.com/Keny Vinawati

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi memperkirakan, dari bulan Januari hingga Februari, perusahaan mengalami potensi kerugian hingga Rp207 miliar imbas dihentikannya penerbangan. Sekitar 12.703 penerbangan dibatalkan, dengan rincian 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.

"Melihat data statistik kami, Januari hingga Februari di 15 bandara kelolaan AP I ada 12.703 penerbangan yang cancel, sekitar 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional," ujarnya.

Dia menyatakan, kemungkinan jumlah tersebut akan meningkat karena 3 maskapai penerbangan sudah menghentikan sementara perjalanan mereka. Tiga maskapai itu ialah Vietjet (Vietnam), Scoot (Singapura) dan Korean Air (Korea Selatan).

"Jadi kira-kira loss opportunity Rp207 miliar, itu baru aero business ya belum non aero. Kita kan juga ada bisnis resto, ritel dan lainnya pasti akan berkurang," tandasnya.

Maskapai Garuda Indonesia turut terdampak virus corona. Banyaknya rute yang tak bisa beroperasi mengakibatkan perusahaan berpelat merah tersebut menjadi 'demam' terkena virus mematikan tersebut.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengakui ada penurunan pendapatan dialami perusahaannya. Namun, dia enggan mengungkap rinci kerugian tersebut.

Lion Air Group juga mengumumkan pembatalan penerbangan ke China. Sekitar 20 penerbangan Lion Air dan 2 penerbangan Batik Air dalam seminggu terpaksa dihentikan.

Namun, Corporate Communication Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro enggan membeberkan potensi kerugian akibat pembatalan penerbangan ke China tersebut. "Saya belum bisa memberikan keterangan kalau terkait dengan kerugian mas," kata Danang saat dikonfirmasi merdeka.com.

Obat Pemerintah

Pemerintah menggelontorkan insentif Rp 500 miliar untuk industri penerbangan. Pemerintah memberikan 30 persen diskon kepada semua penerbangan ke 10 destinasi wisata. Kemudian, 20 persen diskon diberikan dari kontribusi Pertamina, Angkasa Pura I dan II, serta AirNav.Rinciannya yaitu pengurangan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) selama 3 bulan pada 10 destinasi. Pertamina memberikan insentif berupa diskon avtur di bandara yang ada di 9 destinasi wisata selama 3 bulan.Sementara diskon tiket akan diberikan sebanyak 430.000 selama 3 bulan ke depan. Diskon diberikan untuk penerbangan ke 10 destinasi wisata pilihan, yaitu Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit-Danau Toba, Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang.Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan diskon untuk tiket pesawat mulai dari 45-50 persen. Pertama, diskon diberikan sebesar 45 persen dari harga tiket untuk penerbangan pada maskapai full service.Kedua, untuk pesawat medium class akan diberikan diskon tiket sebesar 48 persen. Ketiga maskapai low cost carrier akan mendapatkan diskon 50 persen dari harga tiket.Menhub Budi mempertimbangkan untuk memperpanjang pemberian insentif berupa diskon tiket maskapai mencapai 50 persen hingga Lebaran, apabila situasi dan kondisi masih belum kondusif karena virus corona.Insentif tersebut ditujukan terutama untuk penerbangan domestik. "Kita beri kesempatan tiga bulan, nanti kita lihat apakah situasinya sudah recover (pulih kembali), kalau memang belum recover, kita pertimbangkan untuk diperpanjang," kata Menhub Budi.Praktisi Hukum Udara dari Dentons HPRP, Andre Rahadian, mengatakan cara pemerintah memberikan insentif terhadap penerbangan domestik memberikan angin segar bagi industri penerbangan Tanah Air. Dengan insentif diberikan pemerintah itu dapat menaikkan minat penumpang domestik."Jadi memang harus ada solusi misalnya subsidi tiket tidak terlalu pengaruh. Tapi mungkin bisa dilihat dari insentif pajak mungkin yang lebih baik untuk menolong airline yang terdampak sekarang," ujar Andre yang juga Ketua Masyarakat Hukum Udara ini.

IATA Tak Sarankan Tutup Penerbangan

Penasihat Medis dari International Air Transport Association (IATA), David Powell, tak menyarankan penutupan negara untuk menghindari penyebaran virus corona. Meski dia tak memungkiri, industri penerbangan adalah salah satu penyumbang percepatan penyebaran itu.Dia menegaskan industri penerbangan justru menjadi salah satu solusi menangkal wabah. Maka dari itu, IATA diajak berkolaborasi dengan World Health Organization (WHO) selama beberapa tahun."Jika suatu negara ditutup akibat wabah penyakit, seperti Ebola di Afrika contohnya, maka keadaan akan semakin parah. Sepanjang virus itu masih ada, negara akan menderita, sebab personel WHO tidak bisa masuk. WHO tidak bisa mendapatkan sampel untuk menciptakan penawar," ujarnya.Dia melanjutkan dampak ekonomi dari penutupan juga memperparah keadaan. Penutupan akses transportasi secara keseluruhan membuat keadaan semakin parah. "Hal itu akan membuat masyarakat keluar secara ilegal. Artinya, kita tidak bisa mengendalikan penyebaran."

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
10 Wisata Lebaran di Indonesia yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga

10 Wisata Lebaran di Indonesia yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga

Selama musim Lebaran di Indonesia, ada sejumlah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman yang indah dan menakjubkan bagi wisatawan.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Padahal Masih di Indonesia, Pulang Kampung Harus Pakai Paspor Biar Harga Tiket Lebih Murah

Padahal Masih di Indonesia, Pulang Kampung Harus Pakai Paspor Biar Harga Tiket Lebih Murah

Menjelang lebaran, Reza Alwi Mufti atau yang biasa dikenal Dekjaw menceritakan perjalanan mudik menuju kampung halamannya di Aceh.

Baca Selengkapnya
Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.

Baca Selengkapnya