Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Indonesia Tembus Rp62,23 Triliun di Kuartal 1-2019

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Indonesia Tembus Rp62,23 Triliun di Kuartal 1-2019 Konferensi Pers AAJI. istimewa ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa pendapatan industri asuransi jiwa Indonesia di Kuartal I-2019 mencapai sebesar Rp62,23 triliun. Angka ini meningkat 19,7 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp51,97 triliun.

"Kinerja industri asuransi jiwa di Kuartal I-2019, mencatatkan total pendapatan yang meningkat sebesar 19,7 persen," kata Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, melalui keterangan resminya, Kamis (20/6).

Budi mengatakan peningkatan pendapatan ini seiring dengan membaiknya kondisi pasar investasi Indonesia. Di mana hasil investasi menyokong pertumbuhan total pendapatan industri asuransi jiwa sepanjang kuartal pertama 2019 sebesar Rp13,41 triliun. "Perbaikan kinerja hasil investasi asuransi jiwa tersebut dipengaruhi oleh membaiknya kondisi pasar modal Indonesia yang ditandai dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang kuartal pertama 2019," katanya.

Di samping itu, pendapatan tersebut juga ditopang dari total klaim dan manfaat yang dibayarkan serta jumlah agen berlisensi di industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan. Adapun total klaim dan manfaat industri asuransi jiwa pada Kuartal I-2019 turut bertumbuh sebesar 0,01 persen menjadi Rp34,51 triliun dibandingkan pada Kuartal I-2018.

Sementara jumlah tenaga pemasar turut meningkat 0,4 persen, menjadi 595.192 orang di Kuartal I-2019, dan tercatat 90,3 persen dari jumlah tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan.

Meski masing-masing mengalami pertumbuhan namun pendapatan premi mengalami perlambatan. Kondisi ini berbalik dengan pendapatan premi lanjutan yang meningkat sebesar 3,7 persen dari periode tahun lalu. "Total pendapatan premi melambat 11,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dimana perlambatan ini disebabkan oleh penurunan total Premi Bisnis Baru sebesar 19,2 persen," katanya.

Selain karena adanya penurunan pendapatan premi, total aset di kuartal pertama melambat 2,4 persen, yang salah satunya dipengaruhi oleh pemenuhan kewajiban pembayaran klaim. Namun, AAJI mencatat, selama Kuartal I-2017 sampai dengan Kuartal I-2019, total aset perusahaan asuransi jiwa masih mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 6,2 persen.

Sedangkan pembayaran klaim dan manfaat sepanjang Kuartal I-2019 sebesar Rp34,51 triliun. Adapun dari jumlah tersebut diberikan para nasabah dalam membayarkan klaim, baik klaim murni saat risiko terjadi, maupun penarikan dana sebagian, penebusan polis, anuitas, dan manfaat lainnya.

Berdasarkan data AAJI periode Kuartal I-2010 sampai dengan Kuartal I-2019 bahwa rata-rata pertumbuhan nilai klaim dan manfaat yang dibayarkan menunjukkan peningkatan sekitar 13,1 persen. Di mana dalam 10 tahun tersebut total klaim yang sudah dibayarkan sebesar Rp34,51 triliun atau rata-rata per tahun untuk klaim yang dibayarkan sebesar Rp20,81 triliun.

Ketua Bidang AAJI, Wiroyo Karsono mengungkapkan proporsi terbesar pembayaran klaim dan manfaat adalah klaim nilai tebus (surrender) yang mencapai 54,1 persen, atau melambat 10,2 persen menjadi Rp18,69 triliun di Kuartal I-2019 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024

Aset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024

Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Masa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?

Masa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?

Penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Hasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun

Hasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun

Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya