Penanganan Covid-19 Melempem Bisa Bikin Investor Kabur dari RI
Merdeka.com - Sebuah media di Jepang menyebut Indonesia sebagai episentrum penyebaran Covid-19 di Asia lantaran jumlah penambahan kasus harian yang lebih tinggi daripada India. Ekonom INDEF, Eko Listiyanto menilai cap yang diberikan kepada Indonesia ini bisa berdampak pada realisasi target investasi langsung di Indonesia.
Dia bahkan pesimis target investasi langsung pemerintah tahun ini bisa tercapai. Alasan utamanya pada penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah saat ini.
"Saya kurang optimis juga sih kalau tahun ini target pemerintah bisa tercapai," kata Eko saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (19/7).
Eko menjelaskan, tahun lalu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berhasil mendapatkan investasi sebesar Rp 826,3 triliun dari target Rp 817,2 triliun yang ditetapkan pemerintah. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kondisi global yang menghadapi masalah yang sama, penyebaran virus corona dan belum adanya vaksin.
Sementara itu, tahun ini, kondisi sudah tidak lagi sama. Meski masih dihadapkan pada pandemi Covid-19, namun keberhasilan menangani virus corona berbeda-beda. Ada negara yang sudah berhasil mengendalikan virus dan ada juga yang belum bisa mengendalikannya.
Hal ini akan mempengaruhi para investor untuk menanamkan modalnya. Sebab tahun lalu para investor tidak memiliki pilihan, sedangkan tahun ini, mereka memiliki pilihan untuk menanamkan modalnya.
"Tahun lalu tidak banyak pilihan bagi investor, di mana-mana lagi menangani pandemi. Kalau sekarang, ada negara-negara maju yang sudah membaik. Amerika Serikat dan China sudah membaik," kata dia.
Bila kondisi Indonesia tidak segera membaik dalam waktu dekat, Eko menyebut bisa saja investor meninggalkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi. Sebab mereka tidak memiliki kepastian terhadap waktu tunggu kondisi yang membaiknya.
Mungkin saja ada investor yang mau menunggu karena biaya tenaga kerja di Indonesia yang lebih murah. Namun, jika pengendalian Covid-19 tidak kunjung memberi kepastian dan berlangsung dalam jangka panjang, investor bisa kabur dan mencari negara lain seperti Vietnam dan Thailand sebagai negara tujuan investasi.
"Kalau investor tidak mau menunggu mereka bisa pindah ke Vietnam atau negara lain karena kita tidak bisa mengendalikan virus," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Investor IKN: Satu Masuk, yang Lain Pasti Berbondong-Bondong Ikutan
Melihat adanya investor asli Kalimantan Timur yang turut serta dalam pembangunan IKN, Jokowi pun menilai hal tersebut sangat baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Banyak Investor Antre Mau Bangun IKN: Tapi Disaring Sesuai Kebutuhan
Pemerintah melakukan verifikasi dan penyaringan investor sesuai kebutuhan di IKN.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca Selengkapnya