Pemulihan ekonomi Eropa perlu waktu panjang
Merdeka.com - Krisis Uni Eropa yang berawal dari sulitnya pembayaran utang Yunani pada akhir tahun 2010 lalu membuat pulihnya ekonomi paska krisis keuangan global tahun 2008 makin tidak stabil. Imbas dari Yunani yang hampir bangkrut itu ternyata tidak berhenti di satu negara.
Belakangan diketahui beberapa negara Eropa juga mengalami pelemahan ekonomi. Antara lain adalah Spanyol dan Italia. Tak hanya itu, Amerika Serikat pun terkena imbasnya. China dan India yang selama ini terhitung rentan terhadap krisis juga turut terkoreksi.
Direktur Kepala Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik dan Moneter BI Doddy Zulverdi mengatakan pulihnya krisis Eropa akan memakan waktu yang tidak sebentar.
Hal tersebut berkaca pada krisis moneter yang terjadi di Asia pada tahun 1998 lalu. "Jika dilihat kasusnya mirip seperti krisis moneter di Asia. Beberapa negara default dan tidak bisa membayar utangnya. Lalu itu merembet ke negara lain," jelas Doddy, Minggu (9/9).
Doddy mengatakan bahwa untuk pulih ke keadaan semula, dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun. "Ya minimal 5 tahun baru bisa pulih," kata dia.
Sementara kinerja pertumbuhan ekonomi dunia terus melemah. Berturut-turut yaitu kuartal pertama 2011 4,4 persen, kuartal ke dua 2011 3,8 persen, kuartal ke tiga 2011 3,7 persen, kuartal ke empat 3,3 persen, kuartal pertama 2012 3,3 persen, kuartal ke dua 2012 3,1 persen.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnyapemerintah hasil Pemilu 2024 didesak agar mengutamakan pemberdayaan ekonomi mikro berbasis lingkungan.
Baca Selengkapnya