Pemilu tak banyak bantu dongkrak pertumbuhan ekonomi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung melihat, pemilu tahun ini tidak signifikan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal II nanti, pemerintah memprediksi pertumbuhan sebesar 5,2 persen sampai 5,3 persen.
"Pemilu tidak terlalu banyak, tidak seperti sebelumnya. Tidak banyak mendorong pertumbuhan ekonomi karena lebih tertib," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/7).
Pemerintah berharap pemangku kepentingan di sektor moneter, fiskal, dan riil dapat meningkatkan koordinasi untuk menggenjot pertumbuhan. Pada kuartal II ini, lanjut CT, roda penggerak ekonomi masih ditopang oleh konsumsi domestik. Terlebih saat ini bulan Ramadan.
"(Pendorong pertumbuhan) Tidak ada yang lain. You tahu ekspor turun dan impor turun. Investasi naik tapi tidak signifikan," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi bakal terdongkrak aktivitas di tahun politik. Menteri Keuangan Chatib Basri meyakini, konsumsi rumah tangga akan terdongkrak karena adanya kegiatan-kegiatan menjelang pemilihan umum, sehingga konsumsi rumah tangga akan menjadi 5 persen dari 4,9 persen yang ditargetkan pemerintah.
Apabila aktivitas pemilu meningkat maka, lanjut dia, akan ada konsumsi rumah tangga yang meningkat pula karena masyarakat akan membeli spanduk dan logistik lain seperti makanan dan minuman untuk kebutuhan pemilu.
"Kalau aktivitas pemilu meningkat itu sedikit banyak berpengaruh kepada konsumsi rumah tangga. Karena mereka akan beli makanan, spanduk dan macam-macam," kata Menkeu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP
Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaEkonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi
Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaKonsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini
Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca Selengkapnya