Merdeka.com - Sudah menjadi rahasia umum, penerima kerja saat ini akan mengecek jejak digital seorang pelamar. Hal ini menjadi alat saring pertama bagi penerima kerja untuk mendapatkan kandidat yang diinginkan.

Sebelum era internet, ketika Anda ingin mengenal seseorang Anda harus berbicara dengan orang tersebut atau seseorang yang kenal dengan mereka. Namun, saat era digital semuanya berubah.

Kini ketika seseorang ingin mengetahui sesuatu tentang diri Anda, mereka tinggal mengetik nama Anda di Google. Bahkan, muncul istilah Digital First yang dicetuskan oleh Mitch Joel. Digital First berarti kesan pertama digital Anda lebih penting daripada kesan pertama secara langsung.

Dilansir dari Forbes, Digital First ini disebut-sebut berimplikasi pada banyak hal, salah satunya nama Anda. Ketika seseorang mencari nama Anda di internet, Anda ingin hasil pencariannya sejelas mungkin dan sepenuhnya tentang Anda.

Kejelasan ini memungkinkan siapapun yang mencari tahu tentang Anda, perekrut misalnya, untuk benar-benar mengetahui diri Anda. Ketika hasil pencarian tentang Anda bercampur dengan konten-konten orang lain yang memiliki nama mirip dengan nama Anda, ini akan menyulitkan dan membingungkan.

Ketika Anda memiliki nama yang unik, hasil pencarian tentang Anda kemungkinan besar akan lebih jelas, sehingga perekrut bisa mendapat kesan yang lebih akurat tentang siapa Anda.

Ini pun bila citra yang Anda tampilkan di online sesuai dengan diri Anda yang sesungguhnya. Tujuannya adalah agar saat seseorang bertemu langsung dengan Anda, mereka memiliki kesan yang sama.