Pemerintah Tawarkan SBN ORI020 untuk Tangani Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Kementerian Keuangan menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel ORI020 kepada masyarakat sebagai salah satu pilihan investasi. SBN ritel ini menjadi yang terakhir di tahun 2021 dan ditawarkan selama 4-21 Oktober 2021.
"Mulai hari ini pemerintah tawarkan obligasi ORI020, ini merupakan instrumen ritel terakhir tahun 2021 yang bisa dibeli dari 4 Oktober - 21 Oktober," kata Direktur Jenderal PPR, Kementerian Keuangan, Luky Alfirman dalam virtual launching ORI020, Jakarta, Senin, (4/10).
Luky mengatakan masyarakat bisa langsung membeli ORI020 melalui berbagai channel yang telah bekerja sama dengan pemerintah. Mulai dari perbankan, perusahaan fintech dan perusahaan jasa keuangan lainnya.
"Masyarakat bisa investasi langsung melalui channel online yang bekerja sama dengan pemerintah," kata dia.
Luky menjelaskan kelebihan membeli SBN ritel ini tidak hanya sebagai investasi di masa depan. Melainkan turut serta berpartisipasi dalam rangka menangani pandemi Covid-19.
"Bedanya SBN ritel dengan yang lain, ini instrumen bukan untuk diri sendiri tapi bisa buat masyarakat Indonesia. Masyarakat akan menerima manfaat dari berbagai program pemerintah pusat untuk kesehatan dan pemulihan ekonomi di masa pandemi," kata dia.
Seluruh hasil penawaran SBN ini kata Luky akan digunkana untuk membiayai APBN 2021, khususnya pada program penanganan pandemi. Salah satunya vaksinasi nasional yang saat ini tengah mengalami tren peningkatan. Tercermin dari jumlah dosis yang telah disuntikkan sampai 27 September 2021 mencapai 136 jut dosis atau mencapai 32,7 persen dari target.
"Seluruh dana dari ORI020 untuk pemenuhan target pembiayaan APBN 2021," kata dia.
Selain untuk vaksinasi, dana hasil penawaran SBN ritel ini juga akan digunakan untuk membayar tagihan klaim biaya perawatan pasien Covid-19. Setidaknya saat ini pemerintah telah membayarkan tagihan sebesar Rp 31,6 triliun. Termasuk juga untuk memberikan intensif bagi para tenaga kesehatan, santunan dan berbagai pembiayaan untuk fasilitas isolasi.
Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk membeli ORI020 sebagai wujud membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. " Makanya masyarakat bisa bantu penanganan pandemi dengan membeli SBN ORI020," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Negara yang Paling Banyak Berminat Investasi di IKN Nusantara
Terbaru, surat pernyataan minat tersebut telah mencapai 328 LoI.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaBNI-OJK Beri Pesan ke Anak Muda: Harus Berani Tolak Produk Keuangan Tak Jelas Asal Usulnya
I."Kenali investasi sejak dini. Langkah awal mulailah dengan menabung, kemudian naik ke level investasi," ucap Direktur BNI, Ronny Venir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret
Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca Selengkapnya5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaPenukaran Uang Baru Dibuka Mulai 20 Maret, BI Solo Siapkan Rp4,3 Triliun
Dia berharap, jumlah tersebut mencukupi kebutuhan masyarakat Solo Raya saat Ramadan maupun Hari Raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023
Sri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca Selengkapnya