Pemerintah Target RI Produksi 400.000 Alat Rapid Test di Agustus
Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, menargetkan pihaknya akan memproduksi 400.000 rapid test kit Agustus mendatang. Itu diharapkan mempercepat pemenuhan kebutuhan rapid test dalam negeri.
Adapun untuk Juli ini, produksi rapid test kit dalam negeri ditargetkan mencapai 200.000 unit. "Besaran produksi kami target 200.000 bulan ini, bulan depan 400.000," kata Menteri Bambang dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kamis (9/7).
Menteri Bambang melanjutkan, pihaknya juga akan mencari mitra industri lain agar produksi rapid test mengalami percepatan. Saat ini, Kemenristek melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah memiliki 2 mitra untuk memproduksi rapid test, yaitu PT Hepatika Bumi Gora Mataram dan Laboratorium Prodia.
"Apalagi tadi seperti yang disampaikan Pak Menko PMK, Pak Presiden sudah menginstruksikan untuk menyetop impor produk terkait Covid-19 yang bisa diproduksi di dalam negeri," imbuh Menteri Bambang.
Keunggulan Rapid Test Buatan Indonesia
Sebagai informasi, rapid test yang diproduksi oleh industri dalam negeri ini disebut RI-GHA dengan jangka waktu 2 bulan saja dari awal penentuan desain hingga siap digunakan.
Menteri Bambang menyebutkan, rapid test ini memiliki beberapa keunggulan, seperti mudah dan cepat dengan hasil yang dapat ditunggu hingga 15 menit. Lalu, penggunaan rapid test juga lebih fleksibel serta memiliki desain yang sederhana.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca SelengkapnyaImplementasi layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau Digital ID sedang dipersiapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap
Baca SelengkapnyaPresiden RI Joko Widodo menerbitkan sertifikat tanah elektronik pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN terus meningkatkan layanan pertanahan secara elektronik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan beragam yang memiliki 714 suku
Baca Selengkapnya