Pemerintah tak perlu urus jengkol yang lebih mahal dari ayam
Merdeka.com - Harga jengkol di pasar saat ini meroket tajam hingga menembus Rp 50.000 per kilogram (kg). Harga ini naik dua kali lipat dari yang biasanya hanya berkisar Rp 25.000 per kg.
Pengamat pertanian Khudori menilai naiknya harga jengkol karena hukum pasar biasa yaitu banyaknya permintaan dan berkurangnya supply di pasaran sehingga hargapun naik.
Menurut Khudori pemerintah tidak perlu turun tangan mengatasi masalah jengkol yang harganya hampir sama dengan daging ayam. Pemerintah hanya mengurusi komoditas strategis yang dibutuhkan banyak orang.
"Urusan pemerintah itu komoditas strategis yang dibutuhkan banyak orang menyedot belanja rumah tangga yang pengaruhnya terhadap inflasi. Kalau semua komoditas diurusi pemerintah jadi sangat banyak," ucap Khudori ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (31/5).
Naiknya harga jengkol diprediksi karena naiknya kebutuhan dari beberapa orang tertentu. Kenaikan harga jengkol juga hanya bersifat sementara karena tekanan permintaan yang tidak diimbangi dengan supply yang cukup.
"Ini temporer saja tekanan permintaan saja tidak mengimbangi supply. Ini hukum pasar saja. Enggak usah diurus pemerintahlah ini," tandasnya.
Di Bekasi, harga jengkol ini bahkan lebih tinggi dari beberapa bahan pokok lain seperti daging ayam boiler. Menurut data Kementerian Perdagangan, per 28 Mei, harga ayam boiler di pasaran sebesar Rp 26.122 per kilogram.
Jengkol pun mengalahkan harga sembako lainnya seperti telur ayam kampung, cabe merah dan bawang merah. Telur ayam kampung di pasaran mencapai Rp 35.127 per kg sedangkan cabe merah dan bawang merah rata-rata Rp 30.000 per kg.
Salah satu pedagang Pasar Kota Bekasi, Teguh (33), mengatakan tingginya harga jengkol akhir-akhir ini lantaran minimnya pasokan di pasaran. Kelangkaan jengkol di pasaran disebabkan tak adanya pasokan dari Palembang. Jengkol dari Sumatera Selatan biasa paling banyak dijual di pasaran.
Menurut dia, sejak sepekan terakhir ini jengkol yang ada di pasaran merupakan kiriman dari Kalimantan. Sehingga, harganya terus merangkak naik. "Setiap hari naik per Rp 5.000, mulai dari harga Rp 25.000 hingga Rp 50.000," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Telur Ayam Mulai Turun Jelang Idul Fitri, Ternyata Ini Pemicunya
Harga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaHarga Telur Naik, Mendag Zulkifli Bakal Lapor ke Presiden Jokowi
harga telur ayam di pasar mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg.
Baca SelengkapnyaHarga Ayam Naik Jelang Lebaran, Kemendag Salahkan Pedagang Perantara karena Ambil Untung Terlalu Besar
Komoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari Leluhur, Pria Temanggung Sukses Ternak Ayam Paling Mahal di Dunia
Harga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah
Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaIbu di Banyuwangi Jual Ayam Ingkung tanpa Penyedap Rasa, Awalnya Iseng Kini Omzetnya Jutaan Rupiah per Hari
Menariknya, pembeli menikmati sajian ayam ingkung di teras rumah layaknya makan di kediamannya sendiri
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca Selengkapnya