Pemerintah tak mau ambil pusing janji investasi Foxconn
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian tak mau berlarut larut dan termakan janji Foxconn yang sejak beberapa tahun terakhir menjanjikan investasi di Indonesia. Kementerian Perindustrian memilih fokus pada 5 perusahaan smartphone yang akan membangun pabriknya di Indonesia.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengatakan pemerintah tidak mau ambil pusing jika Foxconn batal berinvestasi ataupun tetap menanamkan modalnya di Indonesia.
"Kita kan ada merek lain itu ada 5. Axioo bangun di Jakarta, Polytron bangun di Kudus, Ever Cross di Semarang, Hier itu bangun dan saya lupa serta ada Smart Fren di Serpong," ucap Budi di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (21/4).
Tidak hanya itu, Budi juga menyebut masih ada perusahaan telepon pintar lain yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Namun Budi masih merahasiakan nama perusahaan tersebut.
"Ada beberapa masih berpikir pikir tapi mereka belum mau disebut namanya," tegasnya.
Budi tidak mau meributkan rencana Foxconn yang masih sebatas wacana.
"Mintanya gratis, adapun sewa hampir gratis. Minta lahannya gratis, susah. Partner tidak maching. Terserah partner," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meragukan niat produsen telepon genggam asal Taiwan untuk berinvestasi di Indonesia. Indikasinya, mereka enggan membeli lahan sehingga meminta pemerintah untuk menyediakannya.
"Masalah tanah susah karena lahan 200 hektar di tanah industri sekitar Jakarta adalah salah satu paling mahal dunia, infrastruktur kelas dunia dan paling hebat Indonesia paling mapan dalam pasarnya," kata Lutfi saat media gathering di Puncak, Jawa Barat, kemarin.
Menurutnya, keseriusan investasi baru bisa dilihat jika Foxconn melaporkan investasinya ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Sebelum itu mereka belum serius."
Pada pertengahan Februari lalu, Foxconn menandatangani letter of intent (LoI) di kantor Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Direktur Foxconn Terry Gou menyebutkan nilai investasi perusahaannya di Jakarta akan mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 12 triliun untuk jangka waktu tiga-lima tahun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Lobi Jepang untuk Berinvestasi di IKN Nusantara
Dalam pertemuan dengan PM Kishida, Presiden Jokowi menyatakan akan mendorong agar investor maupun pemerintah Jepang berinvestasi di proyek IKN Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024
Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Banyak Investor Antre Mau Bangun IKN: Tapi Disaring Sesuai Kebutuhan
Pemerintah melakukan verifikasi dan penyaringan investor sesuai kebutuhan di IKN.
Baca SelengkapnyaBuka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca Selengkapnya