Pemerintah Siap Fasilitasi Kemudahan Investasi Kawasan Industri Batang
Merdeka.com - Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ayodhia GL Kalake, mengatakan pemerintah siap mengurus berbagai permasalahan yang bisa mengganggu proses pembangun Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Begitu juga jika ada berbagai pertanyaan dari investor baik domestik maupun asing yang bertanya tentang insentif dan penerapan pajak di KIT Batang. Pemerintah pusat akan memberikan penjelasan dan menjadikan hal ini sebagai salah satu cara untuk menarik modal dari para pengusaha.
"Kami siap membantu jika ada permasalahan yang harus dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Kami akan membantu lewat rakor dengan pemangku kepentingan," kata Ayodhia dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (7/9).
KIT Batang berada di lokasi strategis, karena dekat dengan jalur tol trans Jawa dan juga rel kereta api serta berada di tepi pantai. Rencananya ada 4 konsorsium yang berperan dalam proyek strategis tersebut. Meraka adalah PT Pembangunan Perumahan (Persero), KIW, PTPN9 dan Perusda Batang. Dalam hal ini PT Pembangunan Perumahan akan menjadi konsorsium utama.
Pembangunan KIT Batang ini diusulkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Usulan ini pun saat ini sedang ditindaklanjuti Sekretariat Negara. Sebab, dari sudut pandang pengembangan wilayah, Batang dinilai memiliki potensi lain.
Di bagian selatan Batang merupakan dataran tinggi dengan udara yang sejuk. Memiliki pemandangan berupa pegunungan dan perkebunan yang bisa menjadi daya tarik wisata alam. Selain itu ada sekitar 25 KK warga nelayan yang bakal tertutup terisolasi akibat proyek KIT Batang.
"Ada beberapa warga kampung nelayan sekitar 25 KK yang jika akses jalannya tertutup akan terisolasi supaya diberikan akses kepada mereka," kata Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah, Djoko Hartoyo.
Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas Rusli Rahim lebih menekankan pada kesesuaian tata ruang/pola ruang, aksesibilitas, utilitas dan keterpaduan dengan sektor lain. Menurutnya sisi aksebilitas sudah bagus, karena lokasi KIT B dilalui jalan tol dan kereta api, dan direncanakan akan ada dryport.
Dia mengusulkan agar pembangunan kawasan industri jangka panjang ini terpadu dengan sektor lainnya. Sebab, tak jauh dari lokasi tersebut terdapat kawasan industri Kendal.
Diharapkan masing-masing kawasan industri memiliki produk-produk andalan. Terpenting memiliki perencanaan kawasan terkuat pengelolaan limbah.
"Tidak kalah penting utilitas, karena suatu perencanaan kawasan harus punya 1 strategi terkait air limbah, air bersih, dan listrik," kata Rusli.
Luas Kawasan Industri Batang Capai 4.300 Hektar
Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur Kemenko Marves Yohannes Yudi Prabangkara mengatakan infrastruktur PLN Jateng harus dihitung lagi. Menyesuaikan dengan jenis listrik yang diharapkan Kawasan Industri baik itu listrik curah atau premium. Konsepnya pun diminta, agar terintegrasi dengan kawasan industri lainnya.
"Konsep terintegrasi dengan laut melalui penyebrangan laut dan pengembangan kawasan pantai wisata. Posisi Kampung Nelayan, akan dipertahankan eksistensinya, supaya saling menjembatani antara masyarakat dan KIT," kata dia.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang dimiliki PT PP, keseluruhan total lahan KIT yakni 4.300 hektar. Terbagi dalam beberapa klaster-klaster. Klaster 1 seluas 3.100 hektar dan sudah memulai fase pengerjaan di tahun 2020. Klaster 2 seluas 800 hektar dan klaster 3 seluas 400 hektar direncanakan infrastrukturnya pada tahun 2021.
Terkait akses jalan, pada awal Desember tahun ini, akses jalan target sudah mencapai 70 persen. Sisanya sebesar 30 persen akan selesai pada pada Maret tahun 2021.
PP juga susah mengurus dokumentasi tanah, terkait perizinan dan juga terus berkoordinasi dengan Pemkab Batang untuk percepatan proyek KIT. Mengenai persoalan lahan, PTPN 9 menyebut pihaknya sedang mengurus izin lokasi. Kemudian, PTPN9 juga meminta rekomendasi dari Kementerian ATR BPN terkait kesesuaian Tata Ruang.
Selain itu, KIT Batang sudah mulai dilirik perusahaan asing. Sebuah perusahaan baterai kenamaan dari Korea Selatan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Dico Dinilai Mampu Tingkatkan Peluang Investasi di Kendal Lewat Pemberian Insentif
Upaya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah jadi hal yang krusial guna menggenjot investasi di dalam negeri
Baca SelengkapnyaBupati Labuhan Batu Erik Adtrada Ritonga Terjaring OTT KPK atas Kasus Suap
KPK mengumumkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaJokowi Paparkan Potensi Investasi IKN di Depan Pengusaha-Pengusaha Brunei Darussalam
Jokowi juga akan menghadiri resepsi pernikahan Pangeran Mateen di Brunei Darussalam
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaPolisi Balok Satu Tipu Teman SMA Janjikan Proyek Pengerasan Jalan, Kerugian Rp225 Juta
Ketua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca SelengkapnyaAnies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca Selengkapnya