Merdeka.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi hingga saat ini belum ditentukan kapan dan berapa besaran kenaikannya. Namun demikian, pemerintah memberi sinyal kenaikan tarif angkutan pada tahun ini.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan kenaikan tarif angkutan tetap berjalan walau harga BBM tidak naik sekalipun. Penyesuaian tarif angkutan menurutnya sudah sepatutnya dilakukan mengikuti perkembangan kekinian.

"Ada perhitungannya kita harapkan tidak akan signifikan, kami sudah ketemu kalau naik asal tidak besar kalau naik juga kecil sekali. Kalau kali ini naik bukan karena BBM tapi karena sudah ditahan," jelas Mangindaan di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/4).

Mangindaan menjelaskan kenaikan tarif angkutan disebabkan karena angkutan umum sudah empat tahun tidak menyesuaikan tarif. Ini berbanding terbalik dengan harga suku cadang yang selalu mengalami kenaikan.

Maka dari itu jika pemerintah jadi melakukan kenaikan harga BBM, maka kenaikan tarif angkutan ini nantinya berada di atas persentase tersebut. "Ada hitungannya dari harga kenaikan suku cadang, untuk pemeliharaan. Jadi jika BBM naik 10 persen maka belum tentu tarif naik 10 persen. Kalau naik tarif sudah 4 tahun tarif tidak naik, karena kenaikan suku cadang," jelasnya.

Menanggapi perihal kenaikan BBM subsidi kali ini, Mangindaan mengaku setuju karena pemerintah masih memberikan subsidi kepada BBM dan tidak melepaskan kepada harga keekonomian. "Tentunya ini masih disubsidi juga. Jadi syukur masih disubsidi," tutupnya singkat.