Merdeka.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan 49 bendungan di seluruh Indonesia dalam lima tahun ke depan. Saat ini, pemerintah akan memulai pembangunan 4 dari 13 target bendungan tahun ini.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) mengatakan proses pengerjaannya akan dilakukan seiring dengan ditandatanganinya kontrak pembangunan dengan beberapa perusahaan konstruksi.

Menteri PU-Pera Basuki Hadimuldjono mengatakan keempat bendungan tersebut yakni, bendungan Karian (Lebak, Banten), bendungan Passeloreng (Wajo, Sulawesi Selatan), bendungan Tanju dan bendungan Mila (Dompu, NTB).

"Empat bendungan ini merupakan bagian dari 49 pembangunan bendungan baru yang dirancang oleh kabinet kerja dalam lima tahun," ujar Basuki dalam acara penandatanganan kontrak pembangunan di Kantornya, Jakarta Selatan, Senin (22/6).

Keempat proyek bendungan tersebut bernilai kontrak sebesar Rp 2,1 triliun. Tidak seperti sejumlah proyek infrastruktur lainnya, pembangunan 4 bendungan ini tidak diawali dengan prosesi groundbreaking atau peletakkan batu pertama.

"Kita tidak agendakan groundbreaking. Silakan langsung mulai kerja saja sesudah penandatanganan kontrak ini," tuturnya.

Untuk bendungan Karian di Lebak, Banten diharapkan mampu mampu menyuplai kebutuhan irigasi seluas 21.454 ha dan juga mampu menyuplai penyediaan air baku sebanyak 14,6 m3/detik untuk Banten dan DKI Jakarta dan memiliki daya pembangkit listrik sebesar 1,8 MW.

"Proyek ini mempunyai nilai kontrak sebesar Rp 1,07 triliun," jelas Basuki.

"Waktu pelaksanaan pembangunan ini selama 48 bulan. Pembangunannya akan dilaksanakan oleh KSO Daelim Industrial (Korea) dan PT Wijaya Karya serta PT Waskita Karya," tambahnya.

Sedangkan, lanjut Basuki, untuk Bendungan Passeloreng sendiri memiliki daya tampung sebesar 138 juta m3 dan mampu menyuplai kebutuhan air irigasi seluas 7000 ha dan daya pembangkit listrik sebesar 2,5 MW.

"Waktu pelaksanaan pembangunan ditargetkan selesai dalam 49 bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 701,47 miliar," tuturnya.

"Bendungan ini akan dibangun oleh PT Wijaya Karya dan PT Bumi Karsa," tambahnya.

Kemudian, lanjut Basuki, untuk bendungan Tanju dan Mila akan dibangun dalam waktu 42 bulan dan mempunyai nilai kontrak Rp 357,16 miliar yang akan dibangun oleh PT Nindya Karya dan PT Hutama Karya.

"Daya tampung masing-masing bendungan adalah 18,27 juta m3 dan 6,57 juta m3. Kedua bendungan ini mampu menyuplai kebutuhan air irigasi seluas 3939 ha, penyediaan air baku 0,05 m3/detik dan daya pembangkit listrik sebesar 0,5 MW," tandasnya.