Pemerintah menyerah kembangkan shale gas untuk saat ini
Merdeka.com - Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo menyatakan, Indonesia belum dapat memanfaatkan shale gas meski memiliki cadangan yang cukup banyak. Ini karena Indonesia belum memiliki teknologi untuk mengolah shale gas seperti Amerika Serikat.
"Amerika Serikat sudah punya teknologi dan infrastruktur yang mumpuni, artinya semua sudah ada fasilitasnya. Di sini berbeda, fasilitas penunjang dan teknologinya belum ada," ujar Susilo di Jakarta, Senin (25/11).
Susilo mengatakan, cadangan shale gas di Indonesia sebagian besar berada kawasan terpencil Sumatera Selatan. Karena itu, menurut dia, masih dibutuhkan eksplorasi sebelum shale gas benar-benar dimanfaatkan.
"Itu masih tahap eksplorasi. Belum bisa dibor dan dimanfaatkan," kata Susilo.
Namun demikian, dia memastikan, shale gas akan menjadi salah satu andalan sebagai sumber energi di masa depan. "It's take a long time way to go. Tapi, future sumber energi kita," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengungkapkan adanya ancaman penurunan produksi gas dunia saat ini, termasuk di Indonesia, maka terobosan baru harus dicari. Sayangnya, lanjut Karen, biaya memproduksi shale gas masih terlalu mahal.
"Investasi untuk memproduksi shale gas masih tinggi, diperlukan transportasi dan likuifikasi. Investasi setidaknya USD 30 miliar," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terapkan Strategi Ini, PHE Temukan 1,4 Miliar Barel Setara Minyak Sepanjang 2023
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan dalam negeri akan energi minyak dan gas secara volumetrik masih akan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Libur Lebaran, Mentan 'Tancap Gas' Cetak Sawah 500 ribu Ha di Merauke
Merauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaBersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaAHY Sebut Presiden Jokowi Jalankan Hilirisasi Perekonomian Warisan dari Pemerintahan SBY
Selain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaSempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca Selengkapnya