Pemerintah Jokowi Bakal Batasi Ekspor Masker karena Harga Dalam Negeri Naik Tajam
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-Ma'ruf akan membatasi ekspor masker ke sejumlah negara-negara tujuan. Pembatasan ekspor ini imbas dari kenaikan harga masker di Indonesia pasca presiden mengumumkan ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona.
"Pemerintah nanti dengan perdagangan mengurangi ekspor masker," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (2/3).
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengatakan, situasi yang terjadi saat ini dikarenakan adanya heboh tentang WNI yang kena virus corona. Oleh karena itu, stok yang ada di pasaran langsung habis dan harga pun naik.
"Jadi memang itu kan banyak sekarang virus korona. Jadi ya situasi inilah yang membuat ini," ucapnya.
Menurut dia kejadian seperti ini hanya berlangsung sementara. Pihaknya juga akan melakukan langkah pengecekan secara berkala terhadap jumlah dan harga masker. Namun Agus meyakini jika hingga saat ini stok yang ada di pasaran masih aman.
"Iya kita kan stok dicek semuanya. Otomatis ini kan peningkatan pembelian terhadap masker-masker itu memang kita sudah antisipasi proses ini kita akan lanjutkan lah. Jadi mungkin ini hanya sementara ya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini semua. Kalau stok aman," jelasnya.
Menkes: Masker Itu Haknya Orang yang Sakit
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengimbau masyarakat tak panik terkait masuknya virus Corona atau Covid19 ke Tanah Air. Terawan menekankan, bagi masyarakat yang sehat tak perlu mengenakan masker.
"Begini, yang sakit yang pakai (masker), yang sehat tidak (usah) pakai dulu," ujar Terawan dalam jumpa pers di Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (2/3).
Terawan menyatakan hal demikian mengingat kepanikan masyarakat yang menyebabkan harga masker meningkat. Tak hanya meningkat, bahkan stok masker mulai menipis.
"Karena kalau harga dan sebagainya, kelangkaan dan sebagainya, itu pasar memang begitu. Semakin kamu cari, semakin langka, semakin kamu beli semakin mahal," kata Terawan.
Terawan menyebut stok masker di rumah sakit masih banyak. Menurut Terawan, jika masyarakat menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang melemah maka harus segera ke rumah sakit.
"Nanti di rumah sakit juga diberi masker. Tapi kalau sakit, kalau tidak, ya untuk apa pakai masker. Masker itu haknya orang yang sakit," kata Terawan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan dua warga negara Indonesia yang positif terpapar virus Corona atau Covid-19 sudah dalam keadaan baik. Terawan menyatakan, Corona tidak seganas virus lainnya seperti Flu Burung.
Corona tidak seganas H5N1, Flu Burung dan sebagainya ini dengan mortalitas yang rendah 2 persen atau karena tergantung daerah dan negaranya," ujar Terawan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).
Terawan memastikan saat ini kedua pasien tersebut dalam kondisi baik."Jadi begini, saya sudah tengok ngecek pasien kondisi baik, enggak ada deman, sesak, makan, komunikasi baik, kondisi sehat lah dia," tegas Terawan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya