Pemerintah janji pangkas waktu bongkar muat pelabuhan jadi 4,7 hari
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berencana memangkas waktu bongkar muat di pelabuhan atau dwelling time menjadi 4,7 hari dari 8 hari. Pemangkasan tersebut akan terealisasi dalam waktu tiga bulan mendatang atau Juni 2015.
Kesepakatan tersebut didapat usai Menko Maritim Indroyono Soesilo menggelar rapat koordinasi dengan beberapa menteri dan Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Agung Kuswandono.
"Jadi harapannya dwelling time bisa mencapai 4,7 hari. Sekarang ini masih sekitar 8 hari. Jadi kita coba turunkan," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo di kantornya, Jakarta, Senin (2/3).
Indroyono menegaskan solusi untuk memangkas dwelling time tersebut adalah dengan membagi 16 kementerian dan lembaga menjadi tiga kelompok, yaitu pre clearance custom (sebelum masuk bea cukai), clearance custom (saat di bea cukai), dan post clearance custom (pasca masuk bea cukai).
"Untuk pre clearance custom, ada yang kaitannya dengan perdagangan, BPOM, Badan Karantina, mereka sepakat memiliki sasaran untuk pre clearance custom itu 2,7 hari," kata dia.
Sementara untuk custom clearance, kata dia, harapannya dapat dipangkas menjadi setengah hari. Sedangkan untuk post clearance custom menjadi sekitar satu setengah hari.
"Kami mendapat tugas dari bapak Presiden untuk mencoba turunkan dwelling time atau waktu bongkar muat dan sandar pelabuhan di Indonesia. Sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan Ombudsman," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaVIDEO: Di Balik Panasnya Debat Capres, Ada Senyum dan Pelukan Hangat Para Cawapres
Cawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca Selengkapnya