Pemerintah genjot ekspor baju muslim ke Tatarstan
Merdeka.com - Untuk mengimbangi impor dari Tatarstan, pemerintah Indonesia akan meningkatkan ekspor garmen busana muslim di negara pecahan Uni Soviet tersebut. Selama ini neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara federasi Rusia tidak seimbang.
"Di sana baju muslim dari Indonesia sangat diminati. Nah, tapi kalau dibandingkan baju muslim sama minyak ya masih jauh lah, tapi kan setiap kegiatan yang bisa kita lakukan untuk ekspor itu kita lakukan," jelas Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat ditemui di gedung Kemenko Perekonomian di Jakarta, Kamis (2/5).
Selain itu, kata dia, pemerintah berencana juga menawarkan jasa seperti konsultan dan jasa konstruksi. Pasalnya, Tatarstan mempunyai potensi dalam mengembangkan bisnis jasa. "Saya berpikir justru hal-hal yang bisa kita tawarkan selain yang tadi disebutkan adalah jasa, termasuk konsultan dan arsitek dan desainer, saya kira itu punya potensi yg sangat baik," tegas dia.
Menurut dia, dengan mengekspor ke Tatarstan maka akan membuka jalan untuk melakukan perdagangan besar di area Rusia seperti Belarusia dan Kazakhstan sehingga memperluas pangsa pasar Indonesia di luar negeri. "Dan Belarusia atau Tartasan itu punya pelabuhan bagus yg bisa kita pakai untuk masuk ke wilayah itu. Jadi jangan kita lihat ini sebagai satu autority, tapi secara keseluruhan," pungkas dia.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaGelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat
Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaPeringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan
Setiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tetapkan 1 Ramadan 2024 Jatuh pada Selasa 12 Maret
Penetapan awal Ramadan 2024 ini berdasarkan hasil pemantauan lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya