Pemerintah gelembungkan data rakyat miskin penerima BLSM
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,07 juta orang. Jumlah tersebut berbeda dengan jumlah penduduk miskin yang dicatat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sebanyak 62 juta orang.
Jumlah penduduk miskin versi BPS didata melalui Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) sehingga pencatatan tersebut dinilai akurat. Kepala BPS Suryamin mengatakan data TNP2K tersebut dinilai tidak akurat dengan data yang dimiliki BPS.
"Rekan-rekan bisa membandingkan dengan sekarang yang digunakan untuk BLSM, ada kelompok raskin yang tidak seharusnya mendapatkan tetapi mendapatkan raskin, itu dugaan sementara," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/7).
Namun, lanjut dia, hasil pendataan dari PPLS pada tahun 2011 digunakan untuk BLSM tersebut sudah lengkap karena telah dilakukan verifikasi di lapangan sehingga ditemukan 40 persen Rumah Tangga (RT) terbawah. Kemudian, data tersebut diberikan ke TNP2K yang dipakai untuk program P4S sebagai akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Tentunya pemerintah dan TNP2K disesuaikan dengan anggaran dan ditentukannya sebanyak 15,5 juta RT. Kalau satu rumah tangga beranggotakan 4 anggota maka sudah mencakup 62 juta orang," tuturnya.
Jika pemerintah menggunakan data dari BPS, lanjutnya, maka tidak akan terjadi kesalahan data. "Kalau dilihat penduduk miskin saja 28,07 juta orang maka yang 15,5 juta itu sudah mencakup yang sangat miskin, miskin, hampir miskin, rentan miskin bahkan ada yang tidak miskin karena mencakup semuanya yaitu 62 juta orang," pungkas dia.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) berada di bawah naungan Kementerian Sosial.
Seperti diketahui, banyak keluhan datang dari masyarakat terkait implementasi penyaluran dana BLSM. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang tidak pantas menerima BLSM namun tetap mendapatkannya.
Ini disebabkan oleh data yang dimiliki pemerintah. Pemerintah berjanji untuk segera memperbaiki kesalahan data ini.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaBRIN Ungkap Banyak TKA China di Indonesia, Jubir AMIN: Sangat Menyakiti Rakyat
Mantan Wakil Menteri ATR/ Wakil Kepala BPN itu menyebut tanggapan Menko Marves itu tidak sepatutnya dilontarkan di ruang publik.
Baca SelengkapnyaDaftar Kementerian yang Siap Kirim PNS ke IKN, Totalnya 2.505 Orang
ASN yang ditugaskan ke IKN akan mulai pindah secara bertahap
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Janjikan Keadilan & Pemerataan buat Rakyat, Cak Imin: Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus Menerus
Menurut Muhaimin, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur, merupakan salah satu cara untuk pemerataan pembangunan.
Baca SelengkapnyaReal Count KPU Data Masuk 74,47%: Prabowo Tak Terkejar, Ganjar Belum Tembus 20%
Data Kamis, 22 Februari 2024 pukul 10.00 WIB, sudah ada 613.030 TPS yang melaporkan hasil pemungutan suara dari total 823.236 TPS di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMembedah Turunnya Angka Pernikahan Usia Muda di Indonesia
Berdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaBulog Bersama Presiden Jokowi dan Bapanas Luncurkan Bantuan Pangan 2024
Penyaluran perdana Bantuan Pangan Beras 2024 ini diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya