Pemerintah Dorong Dosen Bantu UKM di Masa Pandemi Lewat Inovasi
Merdeka.com - Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/ BRIN, Muhammad Dimyati, mengatakan akan melibatkan dosen perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk membantu proses bangkitnya sektor-sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kemenristek ingin mendorong para dosen mengimplementasikan hasil-hasil penelitian yang langsung dapat digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah khususnya UKM dan koperasi.
"Kami di Deputi melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat mendapatkan backup dari anggaran pendidikan di mana sebagian anggaran tersebut dialokasikan untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Untuk itu kami meminta kepada para dosen dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang memenuhi persyaratan untuk dapat berpartisipasi dalam program yang kita sebut dengan UMN Indonesia Bangkit," ungkapnya pada Webinar, Senin (14/9).
Dimyati menambahkan, program ini dibuat berawal dari keprihatinan pemerintah terhadap pandemi yang sampai kini belum jelas kapan akan berakhir. Program ini dibuat untuk menjalankan ekonomi minim kontak (less contact economy) dalam mendukung ekonomi agar tetap produktif dalam masa pandemi Covid-19 dengan mengutamakan teknologi informasi berbasis database di era Revolusi Industri 4.0.
"Kegiatan ini memang disengaja dikemas dengan memanfaatkan sedikit anggaran yang bisa direlokasi untuk mendukung UKM. Karena ini menggunakan dana APBN, kami meminta para pemenang untuk dapat menyelesaikan dalam waktu yang singkat sampai bulan Desember."
Bantuan Dosen Diharapkan Genjot Pemanfaatan Teknologi oleh UMKM
Sebelumnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Bambang Brodjonegoro menyambut baik inisiatif yang dilakukan Kemenristek Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan untuk mendekatkan UKM ke perguruan tinggi.
"Saya berharap perguruan tinggi ini bisa memberdayakan UKM, sehingga bisa menjadi pihak yang membawa teknologi ke market baik melalui platform maupun melalui kegiatan transaksi bisnis biasa," katanya
Dia melanjutkan, untuk mendorong inovasi menjadi komersialisasi, maka dibutuhkan kerjasama yang baik dalam bentuk triple helix antara pemerintah, perguruan tinggi dan industri.
"Industri disini adalah UKM tersebut di mana mereka kita harapkan punya daya saing dan bisa melahirkan produk atau jasa yang berbasis teknologi yang kemudian menjadi kebutuhan atau minat masyarakat luas."
"Kami mengharapkan program pemberdayaan UKM oleh perguruan tinggi ini bisa menciptakan kebaruan atau nilai tambah sehingga memberi nilai ekonomi atau sosial yang lebih besar lagi," tutupnya.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaCara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca SelengkapnyaTak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs
Perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPenelitian Sebut Krisis Kesuburan Bikin Populasi Dunia Anjlok pada 2100, Tapi Wilayah ini Tetap Produktif Lahirkan Bayi
Sebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca Selengkapnya