Merdeka.com - Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menargetkan tingkat penyerapan tenaga kerja baru sekitar 250.000 orang pada tahun ini. Pemerintah terus berupaya menciptakan lapangan kerja khususnya untuk kaum muda di Indonesia. Kondisi ekonomi dunia dan Indonesia yang tengah bergejolak membuat pemerintah berharap anak muda di Tanah Air berani berwirausaha.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan setiap satu persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap tenaga kerja baru mencapai sekitar 350.000 pada 2016 mendatang. "Pertumbuhan satu persen ekonomi berikan lapangan kerja yang lebih besar lagi. Target penyerapan kita 350.000 untuk 2016," ujar dia di Kantornya, Jakarta, Senin (15/6).

Andrinof menyakini target ini tidak terlalu sulit, dengan melihat faktor perbaikan dan percepatan pengerjaan infrastruktur. "Kita kan baru membenahi infrastruktur, kalau listrik jalan sudah tambah kan industri bisa bergerak tapi kita prioritaskan di daerah pesisir supaya sektor laut perikanan bisa gerak," jelas dia.

Menurut Andrinof, penyerapan tenaga kerja yang paling besar masih di sektor perdagangan. Tetapi kalau tidak digerakkan untuk sektor olahan, maka kualitas kesempatan kerja di sektor perdagangan akan rendah. "Banyak informalnya dan banyak penghasilan yang rendah karena itu untuk tingkatkan kualitas kita harus jadikan sektor industri sebagai sektor penggerak," ungkapnya.

Menteri Andrinof mengatakan melalui penyelenggaraan seminar bertajuk 'Penguatan Kemitraan Pemberdayaan Tenaga Kerja Muda' hari ini, juga diharapkan penciptaan lapangan kerja dapat mengoptimalkan jejaring antar pemangku kepentingan atau stakeholder.

"Kata kunci yang penting adalah jejaring, ini adalah modal sebuah negara yang penduduknya besar kompleks, karena setiap persoalan besar seperti penyedia lapangan kerja tidak bisa ditangani satu atau dua pihak," ujar dia.

Menurutnya, penguatan jejaring penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas para tenaga kerja, khususnya penguatan sistem informasi. "Termasuk lapangan kerja berkualitas, termasuk membangun masyarakat wirausaha. Karena tantangan global penguatan dolar AS dan itu sangat memukul negara lain termasuk kita, pertumbuhan harus kita kejar, tapi kita ingin pertumbuhan menyediakan sebanyak lapangan kerja, menggerakan sektor ekonomi. Ini perlu direspon jejaring seperti ini," jelas dia.

Dalam sambutannya, Andrinof juga meminta agar kaum muda melakukan transformasi dalam mencari kerja. "Tidak hanya bergerak untuk mencari pekerjaan, bukan hanya untuk menunggu datangnya kesempatan kerja, tapi jelas didorong inisiatif untuk juga ciptakan lapangan kerja," ungkapnya.

Menurut Andrinof, hal ini harus dilakukan kaum muda agar dapat bersaing. Terlebih lagi akan ada pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlangsung akhir 2015. "Jadi meningkatkan kesempatan kerja terus dilakukan, dan ciptakan lapangan kerja baru itu bagian dari definisi penyiapan lapangan kerja," tutup dia.