Pemerintah Disarankan Prioritaskan Nasabah Produk Tradisional Jiwasraya
Merdeka.com - Ketua Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty menyarankan pemerintah dan manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dapat memprioritaskan pembayaran terhadap nasabah produk asuransi tradisional ketimbang nasabah JS Saving Plan.
Telisa menjelaskan, hal ini dikarenakan imbal hasil produk asuransi tradisional Jiwasraya terhitung lebih rendah, atau seperti layaknya return pada produk asuransi umum lainnya.
Sementara untuk produk JS Saving Plan, besaran imbal hasilnya diketahui di atas suku bunga deposito dan obligasi sehingga risikonya lebih tinggi.
Selain faktor di atas, alasan mengapa nasabah produk tradisional harus diprioritaskan juga didasarkan pada jumlah pesertanya yang lebih banyak dibandingkan nasabah Jiwasraya di produk JS Saving Plan. Di mana nasabah Jiwasraya di produk tradisional jumlahnya mencapai 4,7 juta orang. Sedangkan, nasabah Jiwasraya di produk JS Saving Plan hanya 17 ribu orang.
"Nasabah Saving Plan penting juga, cuma baiknya yang 4,7 juta dulu dong yang pastinya yang rentan dulu," ujar Telisa di Jakarta, Jumat, (21/2).
Sebagai informasi, mayoritas nasabah tradisional Jiwasraya merupakan masyarakat menengah ke bawah seperti pensiunan, dan pegawai. Sementara nasabah JS Saving Plan, berangkat dari kalangan masyarakat menengah ke atas yang diyakini memahami resiko atas investasi.
Telisa berpandangan, dengan adanya potret ini maka efek psikologis dari diprioritaskannya nasabah dari masyarakat bawah lebih besar sehingga memiliki dampak politik yang juga lebih tinggi.
"Kalau dari sektor keuangan juga yang diutamakan yang paling basic. Jadi by the time kalau itu sudah beres, lama-lama diharapkan Jiwasraya restrukturisasinya berjalan sehingga bisa mengembangkan portofolionya, baru bisa bayar JS Saving Plan," sambung Telisa.
Opsi 70:30
Menyusul adanya rencana pembayaran nasabah Jiwasraya, Telisa melanjutkan, pemerintah juga bisa menggunakan skema pembayaran 70 persen untuk nasabah produk tradisional dan 30 persen sisanya untuk membayar nasabah JS Saving Plan.
Oleh karena itu diperlukan kerjasama dari seluruh pihak agar skema pembayaran para nasabah bisa berjalan dengan baik.
"Cuma memang pemerintah harus punya roadmap yang jelas. Kalau mau cicil, kaya gimana cicilannya. Jangan sampai nanti nyicil terus tidak jelas," pungkas Telisa.
Jiwasraya Bakal Mulai Cicil Pembayaran Polis di Kuartal II
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, menyatakan pembayaran klaim perusahaan asuransi Jiwasraya akan segera dimulai pada kuartal II 2020. Menurut Arya, hal itu dilakukan sejalan dengan proses penyehatan bisnis perusahaan.
"Nanti kuartal II akan dimulai (pembayaran cicilan), tahun ini, yang pasti kuartal II dengan Jiwasraya Putra, holdingisasi, kita bertahap lah," papar Arya di Kementerian BUMN, Kamis (9/1).
Nantinya, akan diprioritaskan pembayaran bagi nasabah-nasabah kecil. Namun, tidak dijelaskan kriteria nasabah kecil tersebut.
Setidaknya, ada 3 langkah yang dilakukan untuk menyehatkan keuangan Jiwasraya. Pertama, dengan membentuk lembaga Jiwasraya Putra.
"Jiwasraya Putra, yang bersih dari induknya, utang dan sebagainya, ini sudah kami mulai sounding ke mana-mana, due diligence nanti investor masuk. Diharapkan Rp 3 triliun masuk," ujarnya.
Kedua, membentuk holding BUMN asuransi. Ketiga, menjual aset Jiwasraya untuk mencari investor.
Reporter: Ilyas Istianur
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadi Nasabah BRI Prioritas Sekarang Juga dan Nikmati Ragam Keistimewaan yang Ditawarkan
Ini keistimewaan yang bisa didapatkan kalau kamu menjadi nasabah BRI Prioritas.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaJokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hadirkan Sentra Layanan BRI Prioritas, Nasabah Kini Bisa Mengelola Aset dengan Lebih Nyaman dan Mudah
Sentra Layanan BRI Prioritas berikan kenyamanan dan kemudahan pada nasabah untuk mengelola asset keuangan pribadi.
Baca SelengkapnyaNama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi
Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPembelian Sempat Dibatasi, Bolehkah Kampanye dengan Beras SPHP?
Beras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca SelengkapnyaNikmati Beragam Keistimewaan Ini dengan Menjadi Nasabah BRI Prioritas, Apa Saja?
Nasabah prioritas adalah nasabah terpilih yang mendapatkan fasilitas dan kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan.
Baca SelengkapnyaBersama Layanan BRI Prioritas, Yuk Wujudkan Masa Depan Finansial yang Cerah
BRI menghadirkan kemudahan bagi nasabah terpilih untuk mendapatkan fasilitas perencanaan keuangan untuk nasabahnya melalui layanan BRI Prioritas.
Baca Selengkapnya