Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Diminta Hati-Hati Gula Industri Bocor Saat Gula Konsumsi Langka

Pemerintah Diminta Hati-Hati Gula Industri Bocor Saat Gula Konsumsi Langka Gula. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bustanul Arifin, meminta pemerintah waspada akan kebocoran gula rafinasi. Menurutnya, saat gula di pasaran langka, besar kemungkinan gula rafinasi akan bocor ke masyarakat.

Saat ini, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Surat Perizinan Impor (SPI) untuk 438.802 ton gula kristal mentah (raw sugar). Kuota impor ini dianggap dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sampai musim Lebaran pada bulan Mei mendatang.

Dalam kondisi ini, Bustanul meyakini petani gula tidak akan dirugikan karena kuota yang diberikan untuk gula rafinasi. Sehingga gula mentah ini akan langsung masuk ke pasar industri untuk dilakukan pengolahan selanjutnya.

"(Gula impor) masuk ke pelaku usaha industri pangan dan minuman karena berbeda segmen," kata Bustanul dalam diskusi Populi Center dan Smart FM Network bertajuk 'Corona dan Kondisi Kebutuhan Pokok Kita' di Jakarta Selatan, Sabtu (7/3).

Sementara itu, gula hasil olahan petani banyak digunakan untuk konsumsi sehari-hari. Meski begitu, kemungkinan adanya kebocoran kuota impor untuk konsumsi tidak bisa dihindarkan. Maka perlu segera diantisipasi potensi kebocoran. "Esensinya jangan sampai langka," kata Bustanul.

Beras, Tepung Terigu, Kedelai Hingga Bawang Putih Perlu Juga Dijaga Ketersediaannya

Selain gula, banyak kebutuhan pokok lainnya juga harus tetap dikelola dan ditangani dengan baik di tengah kondisi perekonomian lesu akibat virus corona. Misalnya beras yang menjadi makanan pokok masyarakat.

Guru Besar Ekonomi ini melihat tidak adanya tanda-tanda kelangkaan pada beras. Namun, kemungkinan stoknya berkurang karena dampak covid-19 maupun menjelang bulan puasa dan Lebaran.

Komoditas lain yang perlu diperhatikan adalah kedelai. Komoditas ini tidak terlalu banyak berpengaruh karena impor dari Amerika masih berjalan.

Begitu juga dengan tepung terigu. Namun, jika terjadi lonjakan harga, maka akan berdampak juga dengan produk turunannya. Sebab, tidak ada produsen dalam negeri untuk terigu. "Produsennya tidak ada, 100 persen impor," kata Bustanul.

Sementara itu, bawang putih sebagai produk strategis perlu jadi perhatian khusus juga. Sebab, komoditas bawang putih dan cabai bisa menyumbang inflasi.

Ternyata, kata Bustanul, memang ada prosedur impor yang perlu disederhanakan dan kepastiannya harus ditingkatkan. Tujuannya untuk menjaga stabilitas. Sehingga pemerintah perlu jadi responsif terhadap kondisi yang terjadi dan melakukan penyederhanaan sistem.

"Konteksnya kebutuhan pokok dan strategis adalah ketersediaan dan stabilitas harga," tutup Bustanul.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori

Curhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori

Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Baca Selengkapnya
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Dicurhati Emak-Emak Kondisi Becek, Gibran Janji Revitalisasi Pasar Minggu

Dicurhati Emak-Emak Kondisi Becek, Gibran Janji Revitalisasi Pasar Minggu

Selain revitalisasi, Gibran juga akan fokus mengendalikan harga bahan pokok apabila menjadi wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya